• Berita Terkini

    Jumat, 29 September 2017

    PG Brimob Pengadaan sejak ABRI

    ILUSTRASI
    JAKARTA - Video belasan orang berseragam yang berlatih menggunakan RPG (rocket propelled grenade) dipastikan merupakan anggota Brimob Polri. Senjata RPG tersebut bukan pengadaan baru. Namun sudah belasan tahun yang lalu.


    Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, setelah dilakukan penelusuran diketahui bahwa RPG yang digunakan Brimob merupakan pengadaan zaman ABRI. Saat itu, Brimob masih satu tubuh dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). ”Sebelum masa reformasi itu,” tuturnya kepada Jawa Pos kemarin.


    Posisinya saat ini Brimob hanya memiliki sisa-sisa dari senjata RPG tersebut. Jumlahnya belum diketahui, namun yang pasti hanya digunakan dalam program pengenalan senjata di Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob di Watukosek. ”Hanya untuk berlatih,” terangnya.


    Karena itu, senjata tersebut tidak akan digunakan dalam operasi-operasi yang dilakukan Brimob. ”Brimob tidak memakai senjata itu,” terang mantan Wakabaintelkam tersebut.


    Terkait aturan penggunaan RPG, dia mengatakan bahwa Polri tidak memiliki aturan penggunaan senjata tersebut. ”Standarnya sudah tidak seperti itu,” papar jenderal berbintang dua tersebut.


    Kepala Divisi Pembelaan Hak Asasi Manusia Kontras Arif Nur Fikri menuturkan, Brimob saat ini mengikuti Polri yang memiliki tugas dalam soal keamanan. Tentunya, tidak perlu lagi menggunakan senjata berat semacam itu. ”Ya, tidak perlu lagi,” tuturnya.


    Justru yang dia khawatirkan adalah panjangnya catatan kekerasan bersenjata oleh Polri. Jangan sampai kemudian keberadaan senjata RPG ini bisa membuat catatan kekerasan bersenjata semakin mengkhawatirkan. ”Ini yang perlu dicegah,” jelasnya.


    Seperti halnya panjangnya catatan tewasnya bandar narkotika dalam penggerebekan yang dilakukan kepolisian. Jumlahnya mencapai 80 orang tahun ini. ”Jangan lagi bertambah,” ungkapnya.


    Apalagi, dalam setiap tugas yang dilakukan Polri ternyata cukup hanya dengan senjata standar. Kelompok bersenjata itu ternyata mampu diatasi dengan senjata yang ada. ”Ya sudah cukup,” paparnya.


    Selama ini Polri belum terbuka terkait penggunaan senjatanya. Berapa peluru yang selama ini digunakan dan bagaimana pertanggungjawaban penggunaan peluru tersebut. ”Ke depan semua itu harus dijelaskan ke publik,” ujarnya.


    Sebelumnya, beredar video belasan anggota Brimob berlatih menggunakan RPG. RPG tersebut ditembakkan ke arah sebuah bukit yang jaraknya beberapa ratus meter. Kepulan asap membumbung tinggi sebagai dampak dari tembakan tersebut. (idr/oki)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top