• Berita Terkini

    Minggu, 10 September 2017

    Pariwisata Harus Dimbangi Dengan Kemampuan Bahasa Inggris

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Adanya program  pengembangan pariwisata di Kebumen dengan meningkatkan potensi desa wisata harus diimbangi dengan kemampuan Berbahasa Inggris. Pasalnya tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan sektor wisata akan mengundang para wisata asing.

    Para wisatawan asing tentunya tidak terpuaskan jika hanya melihat saja, melainkan mereka juga butuh mengetahui, memahami dan mengerti beberapa hal yang disajikan di tempat-tempat wisata yang ada di Kebumen. Untuk itu kemampuan Berbahasa Inggris kini telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat Kebumen. Terlebih pada era Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) ini, di mana di beberapa daerah orang asing telah berjualan dan bersaing secara langsung dengan Warga Indonesia.

    Untuk itu kehadiran Kampung Inggris Kebumen (KIK) yang berada di Desa Jatijajar Ayah, menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat untuk dapat belajar Bahasa Inggris dengan mudah. KIK bukan hanya menjadi kebutuhan bagi para siswa dan sekolah melainkan juga kebutuhan masyakat demi menjawab tantangan zaman.

    “KIK is a need, untuk kehidupan di era globalisasi dan menjawab tantangan MEA,” terang Kabid PDK pada Dinas Pendidikan Kebumen Aminah SPd MM, saat pembukaan pembelajaran KIK angkatan 22 atau periode I tahun 2017-2018.

    Menurutnya, kebutuhan menguasai Bahasa Inggris bukan hanya bagi para pelajar saja. Para Perangkat Desa, anggota Pokdawis, OPD, dan anggota PKK dan masyarakat luas sangat membutuhkan pelatihan Bahasa Inggris. “Untuk itu kini KIK juga menyediakan pelatihan sesuai kebutuhan masyarakat. Ini dapat dilaksanakan dengan beberapa paket pelatihan yang ada. Jangan sampai, saat para wisatawan asing telah datang, kita sendiri belum siap,” tegasnya, didampingi Ketua Sekretariat KIK  Dra Budi Nurhayati.

    Dalam kesempatan Dra Budi Nurhayati menyampaikan, setelah satu tahun berjalan, KIK telah mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.  Bahkan kini beberapa sekolah dari luar Kebumen telah mengirimkan siswanya ke KIK. Bahkan saat dilaksanakan survay kepada 588 responden di 147 sekolah dan madrasah, 79,70 persen responden diantaranya mendukung positif KIK. “saat ini KIK telah melatih 140 siswa selama 14 hari. Adanya KIK menjawab kebutuhan masyarakat untuk mampu belajar Bahasa Inggris dengan mudah,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top