• Berita Terkini

    Minggu, 01 Oktober 2017

    Napi Rutan Kebumen Nonton Bareng Film G 30 S/PKI

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Adanya pemutaran film G 30 S/PKI ternyata juga tidak hanya dinikmati oleh warga yang bebas saja. Pasalnya beberapa warga binaan (Napi) rumah tahanan Kebumen juga dapat menikmati film tersebut. Itu setelah Rutan Kebumen bekerja sama dengan Kodim 0709/Kebumen.

    Pemutaran film dilaksanakan Jumat (29/9/2017), di lapangan Rutan Kebumen. Sebanyak 210 warga binaan dan 71 petugas Rutan Kebumen antusias menyaksikan giat nobar tersebut. Pemutaran film dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada semua warga Indonesia akan bahaya bangkitnya kembali paham komunisme.

    Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kebumen Soetopo Berutu Amd IP SSos MS menyampikan, selain menjadi hiburan tontonan film G 30 S/PKI juga dapat menjadi tuntunan. Dalam film tersebut menceritakan tentang kekejaman PKI serta perbuatan makar yakni menculik para jenderal. “Bukan hanya bagi yang bebas, warga yang sedang menjalani hukuman pun harus mengetahui bahayanya dari paham komunisme,” tuturnya.

    Adanya pemutaran film menciptakan suasana baru bagi para warga binaan. Hal itu dapat menjadi suasana hiburan sehingga akan menciptakan yang menyenangkan. Suasana menyenangkan menjadi hal yang baik untuk menciptakan kondusifitas Rutan Kebumen. “Kami juga berterima kasih kepada Kodim 0709/Kebumen,” terangnya.

    Sebelumnya Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen juga telah mengadakan dialog tentang bahayanya Komunisme Gaya Baru (KGB). Dialog dilaksanakan dengan menggandeng Kodim 0709/Kebumen.

    Hadir dalam dialog tersebut Ketua Bidang Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PDM Muhammadiyah Agus Hasan SSI MT, Dandim 0709/Kebumen Letkol Kav Suep SIP. Berlaku sebagai moderator sekaligus narasumber juga Mundir Hasan SPd. Acara dialog juga dihadiri oleh Ketua PDM KH Abduh Hisyam SAg PDM .

    Agus Hasam menyampaikan, PKI memang telah dibubarkan, kendati demikian paham komunis tidak mengenal kalah. Hingga kini mereka hanya tiarap sembari menunggu waktu yang tepat untuk bangkit kembali.  “Yang paling berbahaya yakni KGB. Mereka masuk ke berbagai instansi dan organisasi,” jelasnya.

    KGB masuk dan menyebarkan paham mereka. Umumnya dilakukan dengan seolah-olah membela rakyat kecil. Tetapi konsep kepedulian yang mereka berikan sangat sulit dilaksanakan bahkan mustahil. “Selain itu, mereka (komunis) hanya mengonsep saja tanpa pernah melakukan tindakan nyata,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top