• Berita Terkini

    Selasa, 12 September 2017

    Korban di Sungai Klawing Pengusaha Asal Pekalongan, Dikenal Dermawan

    PURBALINGGA - Mayat pasangan suami dan istri yang belakangan diketahui bernama Husni Zarkasih (58) dan Zakiyah Husni (58), warga  Jalan Pengairan Nomor 21 RT 11 RW 6 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/9) pagi menggegerkan warga Dusun Penisihan Desa Palumbungan Kecamatan Bobotsari. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarnya yang ditinggalkannya.

    Bagaimana tidak, korban dikenal sebagai orang yang dermawan di lingkungan kampung halaman, Pekalongan.  Sodikin (57) kerabat Zakaria Husni menuturkan, terakhir kali korban pulang ke kampung halaman di Pekalongan adalah Lebaran Idul Adha lalu. Kedua korban pulang untuk mengurbankan dua ekor sapi.

    "Terakhir pulang waktu Qurban kemarin, rutin setiap tahun mengurbankan dua ekor sapi. Ketemu kerabat, keluarga dan warga juga masih ramah seperti biasa," tuturnya lirih.

    Bahkan, korban dikenal dermawan dan sangat peduli sesama. Hampir di setiap kecamatan di Pekalongan, ada madrasah ataupun mushola yang dibantu oleh korban. "Saya kira korban tidak ada masalah pribadi dengan siapa-siapa, korban juga dikenal baik. Kalau masalah hutang piutang, saya kira jiga tidak punya," jelas dia.

    Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, korban juga tercatat sebagai donatur tetap di beberapa madrasah. Korban juga dikenal sering membantu pembangunan mushola dan masjid.

    "Rencananya Rabu depan akan pulang ke Pekalongan, ada peresmian mushola dan masjid yang mana korban menjadi salah satu donatur," jelasnya dengan tatapan kosong mengenang kebaikan korban.

    Sepasang suami istri itu, diketahui dikarunai empat orang anak. Anak terakhirnya, masih kuliah di Semarang.  "Sekarang semua keluarga berkumpul di Banyuurip, Pekalongan Selatan karena rencana akan dimakamkan di kampung halaman. Pemakaman direncanakan besok siang (hari ini,red)," sebut dia.

    Sodikin menyatakan, awalnya pihak keluarga mengetahuai perihal meninggalnya korban melalui situs jejaring sosial Facebook. Berawal dari FB itu, keluarga di Pekalongan mencari informasi lebih lanjut.  "Awalnya anak saya lihat di FB, saat itu keluarga belum ada yang dihubungi oleh kepolisian. Akhirnya, kami melacak informasi lagi," tandasnya.

    Sodikin berharap, kepolisian dapat menangkap para pelaku secepatnya. Sekaligus, pelaku diberi hukuman yang berat dan setimpal. "Dua nyawa menjadi korban, kami harap hutang nyawa dibayar nyawa. Hukuman harus seberat-beratnya, dalam hukum islam membunuh hukumannya hukum mati," tegas dia.

    Seperti diberitakan korban ditemukan mengambang, Senin (11/9) sekira pukul 06.00.  Kapolres Purbalingga AKBP Nugroho Agus Setiawan melalui Kapolsek Bobotsari AKP Ridju Isdiyanto mengatakan, usai dicek ternyata dua mayat itu laki- laki dan perempuan. Selimut itu diikat dengan kabel dan tangan serta kaki kedua mayat itu diikat menggunakan klem plastik kencang.

    Polsek Bobotsari bersama Tim Inafis Polres Purbalingga, anggota TNI dan warga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi kedua mayat tersebut. Kondisi mayat cukup mengenaskan. Beberapa luka terlihat ada di wajah dan kepala.(amr/mif)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top