• Berita Terkini

    Senin, 04 September 2017

    Kekeringan, Warga di Kebumen Mulai Konsumsi Air Sungai

    fotosaefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Di tengah sulitnya mendapatkan air bersih akibat kekeringan, warga Kabupaten Kebumen mulai mengandalkan air sungai untuk sejumlah keperluan. Tak jarang, mereka menggunakannya untuk dikonsumsi.

    Seperti yang terlihat di Desa Seliling dan Surotrunan Kecamatan Alian. Karena sumur mengering, warga di desa tersebut mengambil air untuk diminum dengan cara membuat belik atau sumber air di sungai.

    Ikwanudin (29) warga Desa Surotrunan menuturkan, warga sekitar memanfaatkan belik air sungai Kedungbener untuk keperluan sehari hari seperti mandi, mencuci prabotan, pakaian, bahkan ada yang digunakan untuk air minum. "Karena sumur di tempat kami sudah banyak yang mengering, terpaksa ngambil dari sungai atau dari sumur masjid setempat," kata dia kepada Ekspres, kemarin.

    Ikhwanudin menambahkan, sebelumnya warga sekitar mengandalkan aliran air dari saluran irigasi Wadaslintang untuk keperluan sehari-hari-hari.

     Namun belakangan, air di saluran irigasi itu juga kering menyusul ditutupnya pintu irigasi Wadaslintang. Kini warga terpaksa harus berjalan lebih jauh menuju sungai kedungbener di desa Surotrunan demi mendapat air. "Kebanyakan dari warga dukuh Era Kembang Rt 01 rw 03, mereka turun kebawah untuk mencuci dan" ngangsu" ambil air minum," kata dia bersama rekannya, Sihid (30).

    Di bagian lain, warga menggunakan air sungai untuk mencuci. Seperti terlihat di Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung. "Sumur mulai mengering, jadi kami mencuci di sungai," ujar Prapto (55), warga Desa Kaligending ditemui Ekspres, kemarin.

    Prapto menuturkan, kelangkaan air bersih mulai terasa sejak dua bulan terakhir tatkala hujan tak lagi mengguyur wilayahnya. Praktis, sumber mata air yang selama menjadi andalan warga, seperti sumur pun mengering.  "Kalau mengandalkan sumur jelas kerepotan, makanya kami ke sungai," imbuhnya.
    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, sedikitnya 65.730 jiwa dari 18.818 KK kekurangan air bersih. Jumlah tersebut tersebut berada di 96 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
    Saat BPBD Kebumen telah mendistribusikan bantuan air bersih ke 59 desa di 13 kecamatan, dengan total 374 tangki. Adapun alokasi anggaran untuk penyediaan air bersih sebesar Rp 315 juta, atau setara dengan 1.600 tangki air bersih.(saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top