• Berita Terkini

    Minggu, 03 September 2017

    Juara Bertahan KFL 2016 Masih Melenggang di Partai Pembuka

    fotosaefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - WMFA Kebumen mengawali perjuangannya mempertahankan gelar juara Kebumen Futsal League (KFL) dengan poin sempurna. Bertanding di partai pembuka babak penyisihan Grup B,yang berlangsung di Lapangan Lembu sakti, Sabtu malam (2/9/2017), Sang Juara Bertahan menaklukan Satria Lorenz dengan skor 3-2.

    WMFA yang kini bermaterikan pemain muda plus pemain berpengalaman memulai pertandingan dengan tempo lambat. Kerja sama antar lini mereka pun belum terlihat terbangun dengan baik.

    Bahkan, mereka sempat keteteran dengan serangan cepat anak-anak Satria Lorenz. Tercatat, setidaknya tiga kali peluang bersih di babak pertama yang sayangnya tak mampu dikonversi menjadi gol. Skor berakhir 0-0 di babak pertama.

    Baru di paruh babak kedua, mengandalkan Acip Ngasifudin dan Akhmad "Ewo" Khoiron, WMFA yang kali ini dimanajeri Novi Wahyuningsih mulai menemui bentuk permainan. Hingga 15 menit di paruh kedua, WMFA sempat unggul 3-1, sebelum akhirnya Satria Lorenz berhasil memperkecil ketinggalan dengan lewat satu gol di menit-menit akhir. Sayangnya, Satria Lorenz gagal kembali menambah gol. Skor berakhir 3-2 untuk kemenangan WMFA.

    Pelatih Satria Lorenz, Annas Fatkhurrohman, mengatakan, tak terlalu kecewa dengan hasil tersebut. "Kami kalah jam terbang dibanding WMFA, tapi saya puas dengan permainan anak-anak," ujar Annas.

    WMFA pada musim ini memang menampilkan banyak wajah baru. Sebagian diantaranya merupakan pemain akademi WMFA SMAN 2 Kebumen. Sejumlah pemain yang membawa WMFA juara musim lalu, pilih hijrah ke tim lain. Sebagai gantinya, WMFA mendapat suntikan pemain senior semacam Acip Ngasifudin.

    Pelatih WMFA, Teguh Mugiana mengakui timnya lambat panas dalam partai pembuka KFL 2017 ini. "Pertandingan pertama memang selalu sulit. Para pemain kami juga belum mendapatkan chemistry di lapangan," ujarnya.

    Terlepas dari itu, Teguh mengatakan, KFL musim ini kekuatan antar tim merata. Praktis, kini tak ada istilah favorit. Hasil pertandingan pun sulit diprediksi.

    Setidaknya, itu terlihat dari skor-skor ketat yang terjadi pada hari pertama kemarin. "Kalaupun ada skor mencolok, pertandingan tetap berjalan menarik di lapangan. Secara permainan pun sebenarnya relatif berimbang. Ini menandakan wawasan dan konsep bermain tim-tim peserta telah mengalami kemajuan," katanya.

    Hal itu menjadi kabar bagus bagi perkembangan futsal di Kebumen yang makin berkembang saat ini. Dari sisi teknis, ada peningkatan signifikan dari musim sebelumnya.

     "Setiap pertandingan di musim ini berjalan menarik tim manapun yang bermain. Bahkan, secara kualitas, divisi utama dan divisi satu (KFL) tidak terlihat berbeda," katanya. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top