• Berita Terkini

    Sabtu, 23 September 2017

    Dituduh Santet, Seorang Dukun Dibantai di Pekalongan

    TRIYONO
    PEKALONGAN- Polres Pekalongan akhirnya menggelar rekonstruksi pembantaian seorang Mbah Dukun, Sugeng Jaya (55), warga Dukuh Petungkon Rt 02 Rw 02 Desa Tembelangunung Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa (19/9) lalu.

    Ternyata pembunuhan dilatarbelakangi dendam pribadi tersangka Eko Budiono (27), tetangga korban, yang menuduh korban menyantet orang tuanya. Hal itu terungkap dalam gelar perkara di Aula Mapolres Pekalongan, Jumat (22/9).

    Dalam gelar perkara, tersangka dihadirkan bersama sejumlah barang bukti berupa pakaian pelaku, sendal dan pakaian yang dikenakan oleh korban. Namun hingga saat ini alat tajam yang digunakan belum juga ditemukan. Sebilah golok yang digunakan pelaku untuk membantai korban langsung dibuang di tengah hutan belantara.

    "Saya sudah sabar sekitar delapan tahun lalu karena orang tua saya sakit-sakitan tidak juga sembuh dibawa ke rumah sakit dicek oleh dokter tidak diketahui penyakitnya apa dan itu merupakan perbuatan dia (korban). Saya juga pernah minta tolong ke Mbah di Ciomas (Banten) dan itu penyakitnya tidak wajar, padahal saya merantau obatnya untuk mengobati orang tua saya," ungkap Eko Budiono di hadapan Kapolres Pekalongan.

    Kekesalan pelaku memuncak ketika mendengar ibu kandungnya dipelototi saat lewat depan rumah korban seakan orang perantauan. Usai mendengar cerita orang tuanya, pelaku sempat menasehati orang tuanya untuk tetap sabar. Namun pelaku malah mendatangi rumah korban dengan membawa sebilah golong yang langsung membabi buta melukai korban.

    Usai membantai korban, pelaku berusaha kabur ke tengah hutan kemudian berjalan ke wilayah Paninggaran. Ia juga sempat numpang kendaraan kemudian berhenti di Ponolawen Kota Pekalongan. Selanjutnya tersangka menuju ke rumah temannya di Salamanis Kandang Panjang Pekalongan Utara Kota Pekalongan hingga akhirnya berhasil dibekuk.

    Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan menegaskan bahwa motif yang dilakukan pelaku adalah dendam pribadi. Dari hasil keterangan, pelaku kesal karena menuduh korban biang keladi sakitnya orang tuanya yang menahun tak kunjung sembuh.

    "Motif perbuatan pelaku menghabisi korban adalah dendam pribadi. Korban mengalami luka sebanyak sebelas tebasan senjata tajam hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi," terangnya.

    Sementara barang bukti yang diamankan berupa pakaian korban dan pelaku, sendal jepit yang masih berlumuran darah dan pecahan kaca. Sedangkan senjata tajam yang digunakan hingga saat ini belum juga ditemukan karena dibuang di tengah hutan. (yon)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top