• Berita Terkini

    Sabtu, 30 September 2017

    Di Mirit, Puluhan Orang Dipasung Dalam Satu Rumah

    fotoahmadsaefurrohman/ekspres 
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Di tengah pencanangan Kebumen Bebas Pasung, pemandangan membuat miris terjadi di Kecamatan Mirit. Itu setelah terdapat puluhan orang penderita gangguan jiwa (psikotik) dan orang telantar menjalani  perawatan seadanya bahkan dipasung dalam sebuah rumah.

    Hal itu terungkap dalam kegiatan  bakti sosial yang digelar Komunitas Peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Kabupaten Kebumen di Desa Winong Kecamatan Mirit, Sabtu (30/9/2017). Kegiatan tersebut menyasar 80 penderita gangguan jiwa (psikotik) dan orang telantar.


    Mereka adalah penderita gangguan jiwa yang selama ini menjalani perawatan seadanya oleh warga setempat, Marsiyo (75), warga RT 1 RW 2 Dukuh Winongkulon, Desa Winong Kecamatan Mirit. Dalam rumah penampungan yang berukuran panjang 22 meter dan 10 meter itu, para pasien _baik pria dan perempuan_ ini dirawat seadanya. Bahkan, sebagian besar diantaranya dipasung.

    "Mandi massal" bagi para penderita gangguan jiwa dan orang telantar ini melibatkan 66 relawan terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak 40 orang dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)  sebanyak 26 orang. Para relawan Kebumen itu memandikan dan membersihkan badan para pasien dengan sabar. Mereka juga dibantu Dinas Kesehatan, dinas terkait, Puskesmas dan Satpol PP dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen.


    Untuk satu pasien, ditangani oleh lima relawan. Mereka lantas dimandikan bersama secara bergiliran di sebuah tanah lapang yang berada tak jauh dari rumah Marsiyo. Sebelum dimandikan, mereka dicukur terlebih dahulu untuk kemudian dimandikan oleh para relawan Tagana dan TKSK. Adapun air, berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen yang mengerahkan dua tangki air untuk kegiatan ini.

    Inisiator Komunitas ODGJ sekaligus Kepala Dinsos PPKB Kebumen, dr HA Dwi Budi Satrio ditemui di lokasi menyampaikan keprihatinannya atas apa yang terjadi di Winong. Apalagi, ini terjadi di tengah pencanangan Kebumen bebas pasung. Kegiatan bakti sosial hari ini, kata Budi Satrio, sebagai bentuk kepedulian Tagana dan TKSK sekaligus peringatan 1 Oktober.

    "Ini sekedar menyumbangkan apa yang kami bisa untuk negara ini," ujar Budi Satrio.

    Upaya ini dirasa penting, kata Budi Satrio, di tengah tingginya angka penderita gangguan jiwa di Kabupaten Kebumen.  "Angka prevalensi ODGJ cukup tinggi. Itu bisa dilihat di jalan, juga shelter di Prembun selalu penuh terus sementara rujukan ke Magelang juga terus menerus ada. Kami dari TKSK dan Tagana mencoba menangani yang terdekat yaitu ODGJ dan InsyaAllah itu ada manfaatnya," kata Budi Satrio.(saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top