• Berita Terkini

    Minggu, 10 September 2017

    Barang Dagangan Ludes Terbakar, Begini Nasib Pedagang Pasar Wonokriyo

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Musibah kebakaran di Pasar Wonokriyo Gombong menjadi kisah pilu bagi para pedagang. Betapa tidak. Selain aktivitas mereka terganggu, mereka juga mengalami kerugian luar biasa besar.

    Seperti Lami (62) warga Grenggeng Kecamatan Karanganyar yang batal menjual lossnya akibat adanya kebakaran.  Sebelum musibah kebakaran pihaknya telah rembugan dengan seseorang untuk menjual lossnya. Perjanjian pembayaran akan dilaksanakan pada Kamis (7/9/2017) sore.

    “Harga sudah jadi dan siap dibayar pada Kamis sore, ndilalah malam Kamis malah kebakaran,” tuturnya sembari mengeluh, Jumat (8/9/2017).


    Menurutnya, uang dari hasil menjual loss, semua akan digunakan untuk keperluan keluarga. Setelah dijual Lami akan berjualan di emperan pasar sebagai pedagang kembang. Adanya musibah kebakaran juga telah menghanguskan sejumlah barang dagangannya.

    “Dereng rejeki mas....,” katanya pasrah.

      Edi (48) pedagang asal Desa Semanding, Gombong dagangan berupa sembako di satu kiosnya ludes dilalap si jago merah. Akibat kejadian itu dia mengaku menderita kerugian hingga Rp 200 juta. "Saya ada dua kios, yang satu aman tetapi yang satu kios habis terbakar," ujar pedagang yang berjualan sejak tahun 1990.
    Adi mengaku, dagangan miliknya tidak dijaminkan asuransi. Dengan kejadian itu, dia hanya pasrah. "Jika sudah memungkinan, satu kios yang tidak terbakar akan segera berjualan kembali," tandasnya.


    Kerugian hingga ratusan juta rupiah juga dialami oleh  Ardian (50) pedagang lainnya. Akibat kebakaran warga RT 03 RW 02 Kelurahan/Kecamatan Gombong itu mengaku mengalami kerugian hingga mencapai Rp 600 juta.

    Pasalnya semua kiosnya  beserta barang dagangnya ludes tanpa sisa. Selama ini Ardian pedagang sepatu, sandal tas dan konveksi di Pasar Wonokriyo Gombong. “Semuanya ludes tanpa sisa. Saya ke sini, kondisi api sudah besar dan kios milik saya beserta isinya sudah tak bisa lagi diselamatkan lagi,” jelasnya.

    Ardian mengaku selama ini sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Wonokriyo Gombong dan kini harus mengalami kerugian hingga ratusan juta. Padahal selama ini berdagang merupakan mata pencahariannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pihaknya pun berharap ke depan dapat berjualan kembali. “Mudah-mudahan pemerintah cepat menangani persoalan ini,” katanya.

    Ketua Himpunan Pedagang Pasar Gombong (HPPG), Haryono mengatakan, ada 672 petak, 111 kios yang terdaftar di Pasar Wonokriyo Gombong. Bila ditotal, ada sekitar 783 pedagang yang terkena dampak kebakaran. Selain kehilangan tempat berdagang berikut isinya, adanya musibah kebakaran juga membuat mereka kehilangan penghasilan karena tak bisa menggelar dagangan.

    "Besaran kerugian bervariasi. Ada 100, 200 juta, 500 juta dan ada yang lebih besar lagi. Belum lagi, setelah ada kebakaran mereka tak bisa berdagang lagi," ujarnya sembari berharap Pemkab segera melakukan relokasi.

    Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kebumen, Agus Dwijanto membenarkan hal tersebut. Agus sendiri kehilangan gudangnya yang terbakar karena saat kejadian lebih memikirkan menyelamatkan pedagang lain dan berupaya melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar api bisa dipadamkan.

    Kalaupun ada yang patut disyukuri, toko gerabah milik Agus tak terbakar. Toko milik Agus ini hanya dipisahkan lorong pasar selebar 1 meter dari gudangnya yang ludes terbakar. Bahkan, tokonya berada persis menempel di deretan kios terakhir yang ludes terbakar.

    Menurut Agus, sebagian pedagang yang tak sabar menunggu proses relokasi dari pemerintah, lebih memilih untuk mencari kios yang bisa disewa. "Sewanya gak murah, puluhan juta. Tapi karena tak ingin menggantungkan pada pemerintah, mereka pilih nyari kios baru untuk disewa," ujarnya.

    Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs H Nugroho Tri Waluyo menyampaikan,  pihaknya telah melaksanakan rapat untuk membahas lokasi relokasi, merencanakan gambar dan mengusulkan anggaran untuk relokasi pedagang.  “Besok Senin (11/9), kami akan koordinasi dengan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa (KBBP) untuk membahas tentang pembangunan pasar kembali,”  ucapnya.

    PT KBBP adalah pihak swasta yang memiliki Hak Guna Bangunan di Pasar Wonokriyo Gombong. Sesuai perjanjian, kerja sama dengan pemkab Kebumen itu dari tahun 1995 hingga 2025.  (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top