 |
| fotoahmadsaefurrohman |
Salah satu cerita menarik itu datang dari Arsenio FC. Tim peserta Divisi 1 asal Wonosari Kebumen itu cukup menyita perhatian. Tak hanya soal aksi mereka di lapangan, namun kostum yang mereka pakai juga menarik.
Betapa tidak. Kostum yang mereka pakai dilihat sepintas mirip sekali dengan seragam Pramuka. Tak hanya soal warna, pada bagian depan kaos tim juga terdapat stangan leher merah putih khas Pramuka. Makin lengkap rasa Pramukanya, di bagian dada juga terdapat logo Pramuka.
Usut punya usut, Tim Futsal ini memang tak jauh dari dunia Pramuka. Sani, manajer sekaligus pemilik klub adalah owner UD Lintang Pramuka yang memproduksi berbagai macam barang kebutuhan pramuka, seperti baret, has (stangan leher) dan seragam pramuka hingga keperluan lain terkait Pramuka.
"Anggota tim kami adalah karyawan. Sebagian lagi ditambah pemain luar," ujar Sani saat ditemui di sela-sela menunggui timnya bertanding, belum lama ini.
Mereka sudah rutin berlatih futsal di Lapangan Lembusakti. Jadi, ketika ada KFL digelar dan kebetulan berlangsung di lapangan tersebut, mereka memutuskan untuk ikut berkompetisi. "Kemarin-kemarin juga sudah sering ikut turnamen di luar kota," ujar Sani yang sangat mendukung kegiatan positif karyawannya tersebut dalam bidang olahraga.
Akhir cerita Arsenio FC di KFL memang gagal melaju ke babak selanjutnya. Mereka yang tergabung di Grup E menempati peringkat ketiga dengan raihan satu poin dari hasi satu seri dan dua kali kalah. Sementara, hanya runner up dan juara grup saja yang melaju ke babak selanjutnya.
Ya, kostum Pramuka belum cukup membantu meloloskan mereka meraih target 4 besar. Namun demikian, kehadiran Arsenio di ajang KFL ini menarik dan akan diingat oleh siapapun yang melihat KFL. "Mudah-mudahan ada penghargaan tersendiri bagi Arsenio," ujar Romeli, salah satu penggemar futsal di Kebumen. (cah)
