 |
| IMAM/ESKPRES |
Hal itu diungkap Ketua DPD KNPI Kebumen Beniyanto. Menurutnya hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mengenal anggota DPRD di setiap dapilnya. Padalah para anggota DPRD merupakan wakil rakyat yang seharusnya setiap rakyat mengetahui agar dapat menyampaikan aspirasinya dengan baik. “Nah adanya kenaikan gaji diharapkan, dapat juga diiringi dengan kinerja yang lebih baik,” paparnya, Senin (14/8/2017).
Selain itu, ujar Beniyanto, rapat anggota DPRD juga terkadang mengalami keterlambatan. Sudah menjadi hal yang umum jika rapat anggota dewan mundur hingga dua jam. Adanya kemunduran rapat, dinilai oleh Beni sebagai bagian dari kurang memaksimalkan efektivitas waktu.
Saat ini, menurut Beni, fasilitas DPRD sudah sangat baik, hal itu dapat dilihat dengan adanya gedung yang cukup memadai dan tersedianya mobil dinas yang baik. Adanya berapa fasilitas tersebut harus diimbangi dengan kinerja yang optimal dan maksimal. “Pada prinsipnya, KNPI setuju dengan adanya kenaikan gaji. Namun hal itu harus diimbangi dengan kinerja,” jelasnya.
Menurutnya, ada baiknya jika terdapat penilaian secara masif untuk semua anggota DPRD Kebumen. Dengan adanya kinerja tersebut, maka kerja para wakil rakyat dapat terukur dengan baik. “Saya kemarin dengar katanya, pernah sampai satu minggu anggota dewan tidak ada kerjaan. Padahal meski tidak bekerja mereka tetap mendapatkan bayaran,” ungkapnya.
Mantan wartawan media cetak ini menegaskan, sebenarnya yang lebih baik bukan menaikkan gaji, melainkan menaikan uang kehadiran. Dengan adanya kenaikan uang kehadiran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan para wakil rakyat mengikuti rapat. “Agar aktif mengikuti rapat sebaiknya uang kehadirannya saja yang dinaikkan bukan gajinya,” ucapnya. (mam)
