• Berita Terkini

    Senin, 07 Agustus 2017

    TPU Terendam Rob, Warga Desa di Pekalongan ini Kesulitan Lakukan Pemakaman

    TRIYONO
    PEKALONGAN- Untuk mengatasi persoalan rob di wilayah pesisir Pantura Pekalongan, Pemerintah Pusat pada tahun 2018 berencana membangun tanggul melintang sepanjang pesisir Kota Pekalongan hingga Kabupaten Pekalongan. Petambak di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, rela lahan tambaknya terkena proyek nasional tersebut, namun mereka meminta agar ganti ruginya layak.

    Hal itu terungkap saat reses anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari Fraksi PDI Perjuangan, Moh Nurkholis, di Balai Desa Jeruksari, Sabtu (5/8).

    Selain itu, masyarakat meminta sebelum proyek itu dikerjakan, ada MoU dalam perbaikan sarana prasarana yang mungkin rusak akibat dampak pembangunan proyek tanggul melintang tersebut.

    "Warga juga meminta semua saluran yang besar maupun kecil dinormalisasi supaya buangan air menjadi lancar, karena Desa Jeruksari merupakan buangan air dari Kota Pekalongan," ujar Nurkholis, ditemui usai reses.


    Nurkholis menerangkan, jalan desa sepanjang 1 kilometer menuju ke pantai diharapkan dijadikan jalan kabupaten. Sebab, pemerintah desa setempat belum mampu membiayai perbaikan atau pembangunan jalan tersebut. Aspirasi lainnya, lanjut dia, ada jalan sepanjang 180 meter kondisinya rusak parah akibat proyek betonisasi jalan itu pada tahun 2015 mangkrak atau tidak selesai.

    "Warga mengharapkan agar jalan ini segera diperbaiki," katanya.

    Menurutnya, Desa Jeruksari merupakan wilayah terparah banjir rob di Kabupaten Pekalongan. Dampaknya begitu luas dan sangat dirasakan oleh warga desa setempat. Salah satunya, di desa itu ada dua tempat pemakaman umum (TPU) yang selalu kebanjiran air rob, namun tetap dipakai warga lantaran tidak ada lokasi pemakaman umum lainnya. Dengan kondisi lahan pemakaman terendam banjir rob, maka warga kesulitan untuk memakamkan warga yang meninggal dunia. "Masyarakat ingin agar pemakaman umum ini ditinggikan," ujar dia.

    Selain itu, sekolah dasar di Desa Jeruksari juga sudah tidak memiliki halaman sekolah lantaran selalu terendam banjir rob. Akibat halaman sekolah setiap hari terendam banjir rob, maka pelajar tidak bisa mengikuti upacara bendera. Area bermain anak-anak sekolah pun tidak ada.

    "Fungsi halaman sekolah bukan sekedar untuk upacara bendera, namun untuk tempat olahraga dan bermain anak-anak SD. Di Desa Jeruksari, sudah tidak ada lagi halaman sekolah karena kebanjiran rob tersua, makanya warga dan pihak sekolah juga meminta untuk dilakukan pengurukan."(yon)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top