darno/radarbanyumas |
Ketua Umum Majelis Adat Budaya Nusantara (Madukara) yang merupakan Raja dari Keraton Kawitan Amarta Bumi (Kendal), Sri Angling Prabu Punta Jaya Negara Cakra Buana Giri Nata mengatakan Dieng merupakan cikal bakal kebudayaan Nusantara. Sebab peradaban di Dieng merupakan peradaban yang tertua di Nusantara.
Dia mengatakan pada masa lampau, Dieng dipimpin oleh Ratu Shima yang berlaku adil. Sehingga negaranya menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Pada masa tersebut, sudah ada perangkat Undang-undang yang bernama Kalingga Darma Sastra yang berisi 119 pasal.
"Negara berasal dari kata Paugeran atau uger-uger (aturan-aturan). Manakala negara sudah tidak menggunakan Paugeran, negara itu sudah tidak layak lagi disebut negara," tandasnya. Undang-undang ini disempurnakan lagi pada era Majapahit menjadi Mutara Manawa Darma Sastra.Kemudian disempurnakan lagi era Kerajaan Demak dengan nama Anger-anger Surya Ngalam.
Kedatangan Raja dan Ratu Nusantara selama dua hari , Sabtu - Minggu (5-6/8) ini merupakan bentuk dukungan pelestarian budaya leluhur yang adi luhung. Menurut dia, ruwatan potong rambut gimbal merupakan kearifan lokal yang perlu terus dilestarikan. "Tujuan utamanya adalah napak tilas sejarah nusantara. Selain itu sebagai wujud dukungan kami terhadap even DCF," kata dia. (drn)