 |
| wargaforekspres |
Sofingi, warga Desa Bejiruyung membenarkan adanya kejadian tersebut. "Pohon itu usianya sudah ratusan tahun," ujarnya.
Kapan persisnya pohon tumbang tidak diketahui warga. Hanya, dari informasi yang dihimpun, kejadian ini pertama kali diketahui seorang warga yang tengah mencari pakan ternak pada Sabtu (12/8/2017).
Joko Waluyo, salah satu warga yang leluhurnya berada di pemakaman tersebut mengaku kaget dengan tumbangnya pohon tersebut.
"Sebelum peristiwa itu, saya memang mendapat firasat. Mata saya 'keduten' tiga hari berturut-turut tanpa henti. Karena itu, saya lantas nyekar (ziarah) makam. Saat itu saya tahu pohon sudah tumbang berikut akar-akarnya," ujar salah satu tokoh di Gombong tersebut, Rabu (16/8/2017).
Dengan perasaan kaget campur khawatir, Joko yang memeriksa makam leluhurnya tersebut akhirnya bernafas lega. Tak ada satupun makam leluhurnya yang berada di dekat lokasi pohon tumbang rusak.
"Syukur Alhamdulilah nisan para leluhur kami aman. Ari-arinya tidak tertimpa pohon tersebut. Tapi ada beberapa makam yang berada di sebelah barat makam leluhur kami tertimpa," katanya.
Joko berharap, pihak-pihak terkait segera melakukan tindakan. Joko yang sudah memberitahukan kejadian tersebut kepada penjaga makam, Sandi. Joko berharap, laporan tersebut diteruskan kepada pihak desa.
Dalam kepercayaan orang Jawa, robohnya pohon tua di area pemakaman bisa menjadi sebuah pertanda. Dan kebetulan, pada 6 September 2017 mendatang, Desa Bejiruyung bakal menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). "Apapun, kami berharap pihak desa dapat melakukan tindakan yang diperlukan terkait adanya pohon yang tumbang ini," pinta Joko. (cah)
