• Berita Terkini

    Jumat, 25 Agustus 2017

    Penyakit Berbahaya Ditemukan Pada Hewan Qurban Purworejo

    andi/ekspres
    PURWOREJO- Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo menemukan adanya penyakit berbahaya pada salah satu hewan yang akan dijadikan qurban pada perayaan Idul Adha mendatang.

    Penyakit berbahaya itu ditemukan saat tim DPPKP melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan di pasar hewan Batoh, Kecamatan Bayan. Sedikitnya petugas melakukan pemeriksaan puluhan hewan sapi dan kambing yang meliputi pemeriksaan umur hewan, mata, telinga, kulit, tanduk dan seputar tubuh hewan.

    Dalam pemeriksaan itu, petugas menemukan hewan kambing mengidap penyakit Scabies yang merupakan penyakit kulit berbahaya yang mampu menular pada hewan. Tidak hanya itu, petugas juga menemukan adanya tanduk hewan yang patah dan hewan tidak layak untuk konsumsi kurban.

    "Secara umum memang hewan yang dijual untuk qurban sehat, tapi beberapa kami temukan hewan yang tanduknya patah dan bahkan terjangkir penyakit Scabies,” ungkap Seksi Kesehatan Hewan DPPKP Purworejo, dr. Sarwoko, kemarin.

    Sarwoko menjelaskan, penyakit Scabies merupakan penyakit kulit menular yang biasanya diderita oleh kambing. Mengingat bahayanya penyakit tersebut, pihaknya melarang hewan pengidap penyakit Scabies untuk dikonsumsi.

    "Walaupun tidak begitu membahayakan, namun dikhawatirkan menular kepada hewan lain, karena memang penyakit ini menular. Selama masih mengidap penyakit Scabies hewan ini tidak boleh dikonsumsi,” terangnya.

    Sarwoko menyebutkan, pemeriksaan penting dilakukan mengingat pasar hewan di Purworejo merupakan salah satu pasar terbesar yang menjadi jujugan pedagang ternak dari berbagai daerah seperti Kebumen, Yogyakarta, Magelang ,dan Wonosobo. Terlebih menjelang perayaan Idul Adha.

    Agar hewan tidak terkena penyakit berbahaya macam Scabies, pihaknya menghimbau peternak untuk menjaga makanan hewan, mementingkan kebersihan kandang, serta memberikan asupan vitamin dan gizi yang cukup bagi hewan.

    Sementara itu, para penjual diminta untuk berjualan dengan jujur. Masyarakat juga diminta lebih hati-hati dalam memilih hewan yang akan dijadikan qurban. Masyarakat maupun pedagang juga diminta untuk segera melaporkan kepada dinas jika menekukan adanya penyakit yang menjangkit hewan.Jasman (49), pedagang kambing yang mengidap penyakit Scabies mengaku mengetahui bahwa ternaknya memang mengidap penyakit Scabies. Ia menjelaskan bahwa upaya pengobatan telah dilakukan.

    "Sudah saya obati, perkiraan tidak sampai seminggu sembuh,” ujarnya.(ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top