• Berita Terkini

    Minggu, 20 Agustus 2017

    Saat Anggota Pasukan Perdamaian PBB asal Kebumen Rayakan Kemerdekaan di Sudan

    Bripka Sigit Dwi Kurniawan for ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Peringatan detik-detik proklamasi, Kamis (17/8/2017) tak hanya digelar di Indonesia saja. Di berbagai belahan dunia lain, warga Indonesia, termasuk warga Kebumen juga menggelar peringatan yang menjadi puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI.

    Seperti yang dilakukan anggota Satgas Garuda Bhayangkara (Garbha) II Formed Police Unit (FPU) 9 yang tengah bertugas di El Fasher Darfur Sudan sebagai pasukan perdamaian PBB.

    Bripka Sigit Dwi Kurniawan, anggota Satgas Garbha II FPU 9 menceritakan, upacara yang berlangsung secara khidmat dan sederhana ini diikuti oleh seluruh
    anggota Satgas Garbha II FPU 9. Bertindak selaku Inspektur Upacara Kasatgas FPU 9 AKBP Ahmad Arif Sopiyan dengan Komandan Upacara AKP Elang.

    “Upacara dimulai pukul 08.00 waktu setempat dengan diikuti puluhan anggota Satgas,” kata polisi asal Kebumen yang berdinas di Brimob Kompi 4 Batalyon C Pelopor SatBrimob Polda Jawa Tengah ini.

    Sigit menuturkan, Pelaksanaan Upacara 17 Agustus di Darfur merupakan puncak dari rangkaian kegiatan untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72.

    Sebelumnya, FPU 9 juga menggelar program kemanusiaan di tempat pengungsian yang berada di sekitar Zone Warden Area, Darfur, Sudan. Pada saat bersamaan,
    beragam lomba juga dilakukan bersama anak-anak di tempat pengungsian tersebut sekaligus memperingatiHUT RI yang ke-72.

    Sigit menuturkan, lomba yang digelar sangat khas lomba pitulasan yang digelar di tanah air. Mulai dari balap karung hingga balap kelereng. Tak hanya anakanak,
    para orang tua warga setempat juga antusias mengikuti lomba.

    “Semua membaur bersama dengan anggota Satgas Garbha II FPU 9. Semua tampak bahagia dan berterima kasih kepada anggota FPU yang telah menggelar acara itu,” ucap Sigit.

    Meneruskan amanat Kasatgas FPU 9, AKBP Ahmad Ari Sopiyan, Sigit menjelaskan jika lomba-lomba khas pitulasan itu sengaja digelar untuk mengenalkan budaya
    khas Indonesia kepada warga Sudan. Disisi lain agar anggota Satgas merasakan atmosfer pesta Agustusan seperti di tanah air.

    “Ini untuk mengobati rindu terhadapsuasana Agustusan di kampung halaman,” kata Sigit yang sudah hampir 7 bulan bertugas di DarfurSudan

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top