• Berita Terkini

    Rabu, 23 Agustus 2017

    Otak Pembakaran Sekolah di Kalteng Diduga Anggota DPRD

    ilustrasi
    JAKARTA— Teka-teki siapa otak teror pembakaran gedung sekolah di Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai terungkap. Pasca Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) menangkap empat pelaku pembakaran Senin malam lalu (21/8). Dari penangkapan itu, muncul nama anggota DPRD Kalimantan Tengah berinisial Y.

    Sumber Jawa Pos menyebutkan, Y saat ini tercatat menjadi anggota Komisi C di lembaga wakil rakyat tersebut.


    ”Dia yang merancang dan menyuruh pelaku-pelaku lain membakar gedung yang sudah ditunjukkan. Tata cara pembakaran juga diaturnya,” ujarnya sumber Jawa Pos.

    Awalnya, Y tersebut menyuruh lelaki berinisial N untuk mengerahkan rekan-rekannya membakar. N tersebut merupakan koordinator lapangan untuk operasi pembakaran. Selain koordinator, N juga menyiapkan berbagai keperluan untuk membakar.


    Dalam penangkapan Senin malam terdapat empat orang yang diamankan. Keempatnya telah dibawa ke Jakarta, selain N, ada juga SU, IG dan Og. ”Mereka ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua,” paparnya.


    Apa motifnya untuk membakar gedung sekolah? Dia mengatakan bahwa sesuai keterangan dari koordinator pembakar, diketahui bahwa Y ini dendam karena tidak mendapatkan satu pun proyek dari Pemda. ”Karena itulah, dia menyuruh para tersangka membakar,” jelasnya.


    Sementara Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Herry Rudolf Nahak mengakui bahwa terdapat empat orang pelaku pembakaran gedung sekolah di Kalteng yang telah dibawa ke Jakarta. Salah satunya, merupakan seorang koordinator lapangan. ”Mereka semua masih dalam pemeriksaan,” paparnya ditemui di gedung Bareskrim, Kementerian Kelautan dan Perikanan kemarin.


    Soal keterlibatan anggota DPRD, dia tidak menyanggahnya. Namun, menurutnya, saat ini penyidik masih fokus untuk memeriksa keempat pelaku. ”Fokus dulu pada empat pelaku ini,” papar mantan Kasubden Investigasi Densus 88 Anti Teror tersebut.


    Yang pasti, Bareskrim akan mengejar semua pihak yang dinilai terlibat dalam kasus tersebut. Dia harus mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan. ”Kalau ada yang terlibat, kami pasti kejar,” tegasnya.


    Sebelumnya, terdapat pembakaran pada tujuh gedung sekolah di Kalteng. Pembakaran itu dilakukan secara berantai dalam waktu yang berdekatan. Beruntung, selama teror pembakaran itu tidak ada korban jiwa. (idr)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top