• Berita Terkini

    Kamis, 03 Agustus 2017

    Listrik Sering Byarpet, Warga Kebulusan Berang

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Warga Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan mengeluhkan sering terjadinya padam listrik di wilayah setempat. Ketidakpuasan itu bahkan mereka luapkan saat petugas PLN melakukan perbaikan  di salah satu  tiang listrik Kebulusan, Rabu (2/8/2017).

    Seperti tak mau kalah, salah satu petugas PLN yang mendapat semprotan warga sempat tersulut emosinya dan membalas. “Silahkan lapor saja,” kata salah satu petugas dengan nada suara agak tinggi.

    Iwan Wahyudi salah satu petugas PLN lainnya menyampaikan, jika pihaknya hanyalah petugas lapangan yang bertugas memperbaiki kerusakan. Terlebih, PLN juga selalu melakukan perbaikan setiap ada kerusakan.

    Kalaupun masih saja ada listrik padam, kata dia, itu tak disebabkan oleh faktor alam.  Kalaupun penjelasan itu tak memuaskan, dia mempersilakan warga melapor ke Kantor PLN. Segala bentuk kerugian dapat dilaporkan langsung ke kantor. “Kami hanya petugas lapangan, kami tidak mungkin marah, sebab bapak adalah konsumen kami. Silahkan lapor langsung ke kantor jika ada kerugian atau saat ada mati lampu,” ucapnya.

    Sementara itu,  tokoh masyarakat Desa Kebulusan H Zuber Syamsu SSos yang kemarin sempat meluapkan emosinya kepada petugas PLN mengatakan, pemadaman listrik sangat sering terjadi di wilayahnya. Dalam sepekan, katanya, listrik bisa mati tiga kali khususnya jalur listrik mulai SDN 1 Kebulusan ke arah Utara.

    Di tengah kenaikan tarif listrik, hal semacam ini jelas sangat menjengkelkan. Setiap pengguna listrik merupakan konsumen dan perlindungan konsumen semestinya ada. Jika pelanggan atau konsumen telah memenuhi kewajibannya, haknya juga harus dipenuhi yakni mendapatkan pelayanan dengan baik.

    “Listrik sering sekali "byarpet" (padam). Meski berulang kali dilakukan perbaikan namun tetap sering padam. Kami bayar listrik telat saja ada denda. Kalau ada Listrik Pintar, maka di Kebulusan “Listrik Pintar Padam. Apa tidak dicari solusinya," sindirnya.

    Keluhan senada juga disampaikan oleh Albait (19) warga lainnya. Menurutnya listrik di kawasan tersebut memang sering sekali padam. Saking seringnya warga menyebut hampir tiap hari terjadi padam lampu, terutama saat cuaca sedang tidak baik. “Listrik mati kaya aben dina,” katanya.

    Seringnya terjadi pemadaman, usaha konveksi di desa tersebut terpaksa menggunakan genset. Itu artinya, mereka dirugikan karena menambah biaya produksi.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top