• Berita Terkini

    Senin, 07 Agustus 2017

    Hanya Gelar PAW, Desa Kemukus Gelar Pilkades Lebih Cepat

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Berbeda dengan 49 desa yang akan menyelenggarakan Pilkades serentak pada 6 September mendatang. Desa Kemukus, Kecamatan Gombong, dijadwalkan akan menyelenggarakan Pilkades lebih cepat. Yakni pada Kamis, 10 Agustus besok. Hal ini lantaran desa tersebut hanya menyelenggarakan Pilkades Pergantian Antar Waktu (PAW).

    Camat Gombong Supoyo, mengatakan Pilkades PAW di Desa Kemukus akan diikuti oleh dua calon kades. Dua calon tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh panitia Pilkades desa setempat. Sedangkan, pemilihannya dilakukan oleh perwakilan warga saja.

    Panitia Pilkades setempat hanya menetapkan 300 warga untuk memilih kepala desa. "Jadi tidak semua warga memilih. Tapi hanya perwakilan saja," kata Supoyo, kepada Kebumen Ekspres, belum lama ini.

    Supoyo menjelaskan, Desa Kemukus menyelenggarakan Pilkades PAW karena kepala desa sebelumnya meninggal dunia. Sedangkan, sisa masa jabatannya lebih dari satu tahun. "Jadi aturannya begitu, kalau sisa masa jabatan kepala desa sebelumnya lebih dari satu tahun dilakukan Pilkades PAW," ujar mantar Camat Buayan ini.

    Sementara itu, satu orang bakal calon Kepala Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen, dinyatakan gugur oleh Panitia Pilkades setempat. Padahal selama masa pendaftaran lalu hanya ada dua orang yang mendaftar. Akibatnya, panitia Pilkades Desa Adikarso, harus melakukan penjaringan kembali.

    Sekretaris Kecamatan Kebumen, Mukhammad Taufik Hidayat, menjelaskan penyebab gugurnya salah satu bakal calon karena tidak melengkapi persyaratan administrasi. Taufik mengaku tidak mengetahui pasti alasannya.

    "Karena tidak melengkapi persyaratan saja. Sehingga panitia menggugurkan pencalonannya," kata Taufik, kepada Kebumen Ekspres, belum lama ini.

    Taufik mengungkapkan, tadi adanya dua orang bakal calon yang mendaftar. Dua tersebut merupakan pasangan suami istri, itu terjadi lantaran minat masyarakat setempat mendaftar menjadi calon kades sangat minim. "Jadi yang gugur itu istri dari bakal calon yang satunya," ujarnya.

    Di Kecamatan Kebumen sendiri, terdapat tujuh desa yang akan menyelenggarakan Pilkades serentak 6 September mendatang. Yakni Desa Sumberadi, Tanahsari, Adikarso, Kalijirek, Jatisari, Jemur, dan Kembaran.

    Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kebumen, Asep Nurdiana, mengatakan Pilkades serentak di Kabupaten Kebumen tahun ini harus diikuti oleh minimal dua calon kepala desa. Sehingga, bagi desa yang hanya memiliki satu calon harus melakukan pendaftaran bakal calon kembali.

    "Diberi waktu selama 20 hari untuk membuka pendaftaran kembali. Jika selama 20 hari tidak ada yang mendaftar maka akan diikutkan pada Pilkades tahun depan," terang Asep Nurdiana.

    Sementara itu, sebanyak 182 bakal calon kepala desa dari 49 desa di 22 kecamatan mendeklarasikan Pilkades Damai dan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran. Termasuk. 6 bakal calon kepala desa Pengganti Antar Waktu (PAW) dari dua desa, yaitu Desa Wirogaten, Kecamatan Mirit dan Desa Kemukus, Kecamatan Gombong.

    Pernyataan itu disampaikan oleh bakal calon di hadapan Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, dan jajaran Forkompimda. Para bakal calon secara bersama-sama membuat komitmen agar Pilkades serentak 2017 dapat berjalan dengan baik, damai, bersih dan tanpa wuwuran.

    Pada kesempatan itu, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, mencanangkan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran.Pihaknya, ingin mempelopori Pilkades Bersih di Indonesia.

    "Kita ingin jadi pelopor Pilkades Bersih di Indonesia. Agar banyak orang yang potensial, kompeten dan jujur -berani maju mencalonkan diri, dan tampil sebagai pemimpin (Kades) yang langsung fokus membangun Desanya," tegas Yahya Fuad, dihadapan ratusan bakal calon kepala desa.

    Bupati mengingatkan seluruh bakal calon Kades dan pendukungnya untuk tidak melakukan praktik politik uang (wuwuran). Sejak awal, calon pemimpin harus bersikap jujur. Pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, akhlak yang terpuji, dan cakap dalam memimpin.

    "Karena pemimpin adalah figur penting. Sebagai man behind the gun, yang akan menentukan sukses tidaknya program-program pembangunan yang telah direncanakan," terangnya.

    Masyarakat sendiri juga harus dididik agar menjadi masyarakat yang jujur. Masyarakat yang perwira. "Masyarakat yang lebih bahagia ketika dapat berbagi. Dan masyarakat yang memiliki rasa malu ketika menerima wuwuran," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top