• Berita Terkini

    Senin, 28 Agustus 2017

    Buntut Keributan Sopir, 14 Dump Truk di Tegal Dirusak Massa

    TEGAL – Sebanyak 14 dump truk, Minggu (27) dini hari dirusak massa di ruas jalan Desa Harjosari, Kecamatan Suradadi. Dari informasi yang dihimpun di lapangan, 11 dump truk berwarna hijau terlihat mengalami kerusakan parah di bagian depan. Ada pula dua dump truk masuk ke dalam saluran irigasi yang berada di sisi sebelah selatan jalan.

    Santoso, 47, warga setempat mengatakan, perusakan dump truk milik PT Citra Putra Mandiri (CPM) diduga merupakan buntut perselisihan antara sopir dump truk dengan sopir pengangkut tebu pada Sabtu (26/8) sore.

    Saat itu, dump truk yang dikemudikan Rudi Prasetyo, yang biasa membawa urukan untuk proyek pembangunan jalan tol sedang parkir. Tiba-tiba mobil yang dikemudikan diserempet oleh truk pengangkut tebu, sehingga mengalami kerusakan pada bagian bumper kiri dan kanan. ”Truk tebu saat itu tidak membawa uang, sehingga sopir dump truk meminta STNK untuk dijadikan bahan laporan di kantor. Namun, kejadian tersebut diduga menjadi pemicu terjadinya perusakan,” katanya.

    Selepas magrib, lanjut Santoso, paguyuban sopir truk tebu PG Pangkah yang dikomandani oleh Agus Purwanto datang ke kantor PT Waskita di Tarub. Tujuannya untuk menemui dan mendapatkan penjelasan secara langsung dari Rudi Prasetyo, sekaligus untuk mengambil STNK. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba rombongan truk tebu terlibat perkelahian dengan sopir dump truk yang saat itu sedang berada di salah satu warung.

    Persoalan tidak selesai sampai di situ. Sebab, sekitar pukul 19.00, rombongan sopir dump truk melurug ke PG Pangkah, sehingga terjadi perkelahian dengan sopir pengangkut tebu. Akibatnya, Darno, 42, sopir pengangkut tebu yang merupakan warga RT 4 RW VI, Dukuh Randu, Desa Harjosari, Suradadi mengalami luka pada bagian punggung dan dilarikan ke rumah sakit. Alhasil, warga Desa Harjosari menjadi tersulut emosinya karena korban merupakan warga Desa Harjosari. ”Masing-masing memiliki anggota yang cukup banyak dan kejadian ini justru merugikan warga yang akhirnya menjadi kecewa dengan sopir dump truk maupun truk pengangkut tebu,” ungkapnya.

    Warga lainnya, Slamet, 42, menambahkan, sekitar pukul 23.00, sopir truk pengangkut tebu dan warga berkumpul dan mencegat iring-iringan dump truk yang akan kembali ke lokasi parkir dump truk di Desa Sidamulya, Kecamatan Warureja.

    Massa langsung mencegat dump truk di sekitar Jembatan Kali Cenang dan merusak 14 truk. Satu truk menabrak rice mile,  11 truk berjejer di sepanjang jalan yang akan mengarah ke timur dan mengalami kerusakan parah. Sedangkan dua truk masuk ke dalam saluran irigasi. Kondisinya juga mengalami kerusakan parah di bagian depan dengan kaca pecah, pintu rusak, dan ruska di bagian lain.

    Suasana di sekitar lokasi kejadian, kata dia, sangat mencekam saat massa mulai melakukan perusakan dengan batu dan pentungan. Awalnya, dia dan warga lain menduga ada tawuran antarpemuda. Namun, begitu dicek, ternyata massa sedang meluapkan emosi dengan merusak dump truk yang kerap melintas dan dianggap ugal-ugalan. Suasana mulai mereda saat aparat kepolisian dan TNI datang dan menenangkan massa.

    Hingga Minggu siang, deretan dump truk yang semuanya mengarah ke timur masih teronggok di badan dan sisi jalan. Dengan demiian, kendaran roda empat yang akan melintas mengalami kesulitan. Ratusan warga terlihat berkerumun di sekitar dump truk yang kondisinya mengalami kerusakan parah karena penasaran. ”Beruntung saat perusakan dump truk tidak ada korban jiwa. Dia dan warga meminta agar aparat dapat menindak tegas siapa pelaku perusakan. Kemudian mengingatkan agar sopir dump truk maupun tebu untuk berjalan pelan saat berada di sekitar pemukiman warga,” tandasnya. (gun/fat)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top