• Berita Terkini

    Rabu, 23 Agustus 2017

    Bergemeretak, Pilar Jembatan Kreteg Abang Solo ini Retak

    DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
    SOLO – Hati-hati ketika Anda melintasi Jembatan "Kreteg Abang" yang menghubungkan Kampung Bibis Baru dengan Bibis Wetan, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari. Salah satu pilar penyangga jembatan retak. Posisi jembatan yang padat kendaraan tersebut juga mulai miring.

    Retakan sepanjang sekitar lima meter terlihat di bagian sisi timur pilar jembatan. Kondisi tersebut menyebabkan kondisi pagar pembatas jembatan ikut miring ke arah hulu Kali Anyar. Dari sisi atas, terlihat sambungan jembatan yang diaspal mulai menganga.

    "Ini (pilar jembatan retak, Red) sudah cukup lama. Tapi saya tidak ingat mulai kapan. Yang jelas kalau ada mobil lewat, jembatannya mulai berbunyi," jelas Wagimin, 46, warga Bibis Baru RT 04 RW 23 kemarin (22/8).

    Kebetulan letak rumah Wagimin tak jauh dari Kreteg Abang. Karena itu, dirinya bisa mendengar suara jembatan bergemeretak ketika dilintasi kendaraan roda empat. Suara gemeratak semakin keras ketika jembatan dilewati kendaraan bermuatan berat. "Ya agak khawatir. Soalnya truk masih banyak yang lewat sini," ungkapnya.

    Sebagai antisipasi sebelum dilakukan perbaikan, dinas perhubungan (dishub) Surakarta segera memasang rambu lalu lintas (lalin) larangan kendaraan berat melintas di Kreteg Abang.

    "Berdasarkan rapat dengan organisasi perangkat daerah terkait, diputuskan untuk truk dan kendaraan angkutan barang dilarang melewati kreteg abang di Jalan Walanda Maramis," tegas Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo.

    Selain rambu lalin, dishhub dan dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (DPUPR) Surakarta berencana memasang portal pembatas. "Ini sedang kita siapkan petunjuk dan portalnya," terangnya.

    Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR Surakarta Joko Supriyanto menambahkan, pihaknya telah meninjau keretakan pilar Kreteg Abang. Menurutnya, kerusakan tersebut masih masuk kategori rusak ringan.

    "Pilar di tengah (Jembatan Kreteg Abang, Red) itu miring ke arah hulu sungai Kali Anyar. Kita sudah melakukan tinjauan dan akan segera kita lakukan perawatan. Kami sarankan untuk tidak dilintasi kendaraan besar dan kendaraan angkutan barang. Kalau sepeda motor dan mobil pribadi, masih diperbolehkan melintas," pungkas Joko.
    Sebelumnya, Jawa Pos Radar Solo memberitakan ada sebanyak delapan unit jembatan di Kota Bengawan rawan ambrol. Di antaranya merupakan jembatan tua yang berstatus bangunan cagar budaya (BCB).

    Salah satu yang perlu segera mendapatkan perhatian khusus adalah jembatan Pasar Gede yang mengalami keretakan pelat pada lantainya. Jembatan yang terletak di depan kompleks balai kota tersebut termasuk BCB, sehingga memerlukan perlakuan khusus.

    Setali tiga uang, kondisi Jembatan Jurug yang juga berstatus BCB tak kalah memprihatinkan.Selain kedua jembatan itu, masih ada beberapa jembatan dengan nasib sama. Yakni jembatan selatan Pasar Legi dan jembatan Plelen Banjarsari. Saat ini proses pendataan jembatan tengah dilakukan dengan menggandeng Fakultas Teknik UNS. Diperkirakan ada jembatan yang belum terdata. Kerusakan sejumlah jembatan di Kota Solo disebut-sebut akibat muatan berlebih kendaraan. (ves/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top