• Berita Terkini

    Senin, 07 Agustus 2017

    Alun-alun Jadi Arena Balap Motor, Stadion jadi Tempat Angon Wedus

    fotosaefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Bila alun-alun sebagai ruang hijau terbuka menjadi ajang road race menjadi pro dan kontra, lain halnya Stadion Candradimuka yang dikeluhkan karena menjadi tempat angon wedus alias penggembalaan hewan ternak.

    Keberadaan hewan ternak itupun membuat warga masyarakat yang sedang berolahraga di komples Stadion, harus rela "berbagi tempat" dengan kambing.

    Anisa (23) warga Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen mengatakan, dia biasa berolahraga di kawasan alun-alun Kebumen. Bahkan, dia rutin sekali seminggu memanfaatkan kawasan Car Free Day (CFD) di alun-alun bersama teman dan kerabatnya untuk mencari keringat.

    Namun karena pada hari Minggu (6/8/2017) di kawasan tersebut jadi ajang balap motor, dia beralih ke Stadion Candradimuka.

    "Kalau olahraga di alun alun enak saat CFD karena ramai  banyak temen. Eh kemarin malah ditutup untuk balap motor. Daripada tak bisa olahraga milih di stadion," ujarnya saat ditemui di sela-sela berolahraga.

    Add caption
    Kalau bisa memilih, Anisa mengaku lebih senang berolahraga di kawasan alun-alun. Sebab, di stadion Candradimuka tergolong minim fasilitas dan kurang terawat. Sudah begitu, kawasan itu kini sering dijumpai kambing yang digembalakan warga.

    Harus berolahraga bersama kambing, juga dikeluhkan Tegar Sunardi (29) warga Desa Karangkembang Kecamatan Alian. Ungkapan senada juga dilontarkan Ahmad (22) warga Kelurahan Selang Kebumen.

    Menurut mereka, tak semestinya lokasi Stadion candradimuka yang menjadi kebanggan Kebumen jadi tempat gembala kambing. Apalagi, itu sudah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir.

    "Harusnya pemerintah menata stadion untuk diperindah, dibikin taman, bukan malah untuk gembala kambing," ungkap dia.

    Ia berharap, Pemkab menata stadion dengan rapi dan memfungsikannya sebagai pusat olahragadi Kebumen. "Selama ini stadion hanya gitu-gitu aja. Malah pintu juga banyak yang rusak. Dulu katanya sempat air PAM dicabut karena nggak dibayar."

    "Harusnya pemerintah lebih memperhatikan tempat olahraga yang dibangun dengan biaya yang tak sedikit ini, untuk digunakan lebih maksimal," katanya.

    Sudah lama warga mengeluhkan keberadaan stadion yang dinilai kurang terawat. Bahkan stadion yang dibangun pada tahun 1992 itu sering mendapat tudingan miring sebagai tempat pemuda mabuk-mabukan bahkan bertindak mesum.

    Sejumlah pihak berharap, Pemkab Kebumen menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan olahraga terpadu. Atau bisa juga kawasan jajanan sehingga tidak terkesan sepi.

    Kabar terbaru, Pemkab telah berencana memperbaiki sarana dan prasarana stadion. (saefur/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top