• Berita Terkini

    Sabtu, 19 Agustus 2017

    Ada Jamaah Umroh Kebumen Jadi Korban First Travel, ini Kata Kemenag

    Imam Tobroni
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) -Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kebumen H Imam Tobroni SAg MM sangat menyayangkan banyaknya masyarakat yang menjadi korban penipuan program umroh murah. Pasalnya jika menggunakan logika, tentunya biaya murah tidaklah cukup untuk pergi ke tanah suci.

    Adanya beberapa travel yang menawarkan biaya umroh murah dapat dipastikan sangat berisiko, mengingat untuk menjalankan umroh memang diperlukan biaya yang tidak sedikit.

    Hal itu meliputi transpor, biaya makan dan lain sebagainya. “Untuk transport pesawat saja dapat habis Rp 14 juta, belum lagi biaya lainnya, seperti makan, tempat tinggal sementara dan lainnya. Untuk itu jika ada travel yang menawarkan umroh murah, masyarakat diharapkan waspada dan jangan mudah percaya,” tuturnya, Jumat (18/8/2017).

    Kendati mengaku sangat prihatin, namun Kemenag sendiri tidak dapat berbuat banyak terkait maraknya korban penipuan travel umroh.

    Pasalnya di Kebumen sendiri tidak ada satu pun biro jasa umroh yang ijin kepada Kemenag Kebumen. Untuk itu apa yang terjadi murni antara pihak travel dan para korban. “Tidak ada yang ijin pada Kemenag, bahkan travel umroh di Kebumen itu merupakan cabang dari travel dari pusat. Dengan kata lain masyarakat Kebumen mengunakan travel umroh dari luar Kabupaten Kebumen,” tegasnya.

    Imam Tobroni  menghimbau kepada masyarakat untuk benar-benar waspada terhadap janji-janji manis yang disampaikan oleh para travel umroh. Selain itu masyarakat juga harus meyakinkan jika travel yang digunakan benar-benar mengantongi ijin dari Kementerian Agama, atau setidaknya mendapatkan rekomendasi dari Kemenag. “Dengan demikian maka keamanan akan lebih terjaga,” paparnya.

    Sebelumnya telah diberitakan sekitar 200 orang Kebumen telah menjadi korban penipuan agen perjalanan First Travel. Beberapa korban tersebut, berasal dari beragam kalangan mulai dari masyarakat umum, tokoh masyarakat, PNS, Perwira Polisi hingga mantan Kepala Dinas di kabupaten berselogan Beriman ini. Adanya peristiwa tersebut membuat para korban cemas dan was-was, sembari berharap ada upaya serius dari pemerintah dalam menangani kasus tersebut.

    Gagalnya pemberangkatan umroh tentunya menjadi pukulan berat bagi sebagian korban. Pasalnya selain telah mengeluarkan biaya Rp 14 juta, para korban juga telah melaksanakan berbagai persiapan seperti manasik dan lain sebagainya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top