• Berita Terkini

    Selasa, 22 Agustus 2017

    Muncul Dugaan Masih Ada Senjata Lain di Lokasi Penemuan Granat Banjarnegara

    BANJARNEGARA - Selain 29 granat,  warga menduga masih ada senjata lain di lokasi penemuan  Desa Kebanaran Kecamatan Mandiraja. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, Desa Kebanaran merupakan tempat mengungsi pejuang kemerdekaan ketika mengusir penjajah Belanda.

    Kepala Desa Kebanaran, Sunaryo mengaku belum mengetahui asal-usul ganat yang ditemukan oleh warga saat menggali tanah untuk dibuat bata merah. "Belum tahu ceritanya, hanya di sini sebagai tempat pengungsian para pejuang atau tentara. Bahkan infromasi yang saya terima tidak hanya granat. Tapi masih ada senjata yang ada di lokasi sini. Senjata laras panjang," kata dia di lokasi.

    Karena masih ada potensi bahaya, dia meminta pembuat bata merah lebih berhati-hati saat menggali tanah. Terlebih warganya banyak yang bermata pencaharian sebagai pembuat bata merah.

    Waka Polres Banjarnegara, Kompol Widiyantoro mengatakan setelah diambil sumbunya, granat kini disimpan di Mapolsek Mandiraja. "Disimpan di Polsek karena tidak berbahaya," jelasnya.

    Sebab granat yang ditemukan bukanlah berisi amunisi peledak. Namun sebuk pembakar. Dari 29 granat yang ditemukan, baru lima yang dibongkar dan dikeluarkan serbuk mesiunya. Sedangkan yang lainnya hanya diambil sumbunya. 24 granat yang tidak dibongkar karena tertutup karat yang tebal.

    Terkait keberadaan senjata yang ditimbun di sekitar lokasi, menurut dia hanyalah isu. "Itu belum, masih isu," kata dia.  Kalaupun benar, tidak diketahui lokasi lokasi persis dimana senjata ditimbun.

    Sehingga pihaknya belum melakukan pencarian karena belum adanya informasi yang lebih akurat.  "Nunggu gambaran atau mungkin pemetaan kalau sudah bisa diakurasikan baru (dilakukan pencarian lebih lanjut)," terangnya. Tanpa diketahui titik penimbunan senjata, pencarian sulit dilakukan. Sebab alat pendeteksi logam tidak bisa mendeteksi besi yang tertanam di bawah tanah.

    Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricillia Ohei mengatakan barang yang barang yang diduga granat, sudah tidak terlalu berbahaya karena pemicunya tertutup karat. Meskipun demikian, jika ditemukan benda serupa, masyarakat tetap harus berhati-hati.

    Pihaknya akan menelusuri apakah informasi yang berkembang di masyarakat terkait penimbunan senjata benar. Namun penelusuran ini akan sulit jika pemilik senjatanya sudah meninggal dunia. "Kemungkinan senjata lain yang masih tertimbun. Kepada masyarakat kalau menemukan ya dilaporkan ke kita agar dilakukan pengamanan," terangnya.

    Seperti diberitakan, sebanyak 29 granat ditemukan di Desa Kebanaran Kecamatan Mandiraja, pada Sabtu (19/8/2017). Granat ditemukan oleh Riyanto, saat menggali tanah untuk membuat batu bata.
    (drn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top