• Berita Terkini

    Kamis, 27 Juli 2017

    Uri-uri Budaya, Kesenian Tradisional Menoreng Kembali Dihidupkan

    istimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen, konsisten berupaya memajukan, memelihara dan melestarikan seni dan budaya daerah. Setelah berhasil mengangkat kesenian cepetan, kali ini DKD berusaha membangkitkan kesenian menoreng.  Yakni bentuk kesenian yang sudah hampir tidak dikenal oleh masyarakat Kebumen sendiri.

    Belum lama ini, DKD mementaskan Kesenian tradisional asli Kebumen yang hampir punah itu di SD Negeri Pencil, Kecamatan Karangsambung.

    Ketua Umum DKD Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo, menjelaskan pementasan kesenian yang semakin tidak popular tersebut, atas kerjasama DKD dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kebumen. Melalui rangkaian program diseminasi informasi dengan kemitraan kesenian tradisional.

    Upaya DKD untuk mementaskan kesenian Menoreng juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Diantaranya Kepala Desa Seling Sutarjo, Ketua Grup Menoreng S Hadi Wijoyo dan  Kepala SD Negeri Pencil, Warisno.

    Bahkan Warisno, menyediakan halaman sekolahnya untuk mementaskan Menoreng Langen Budoyo pimpinan SHadi Wijaya dari Dukuh Sambeng Desa Seling, Kecamatan Karangsambung,

    Pementasan Menoreng dengan lakon Lahirnya Imam Suwongso dengan dalang Arjo Sumarto tersebut ternyata mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Hal itu terlihat dengan banyaknya masyarakat yang menyaksikan. Tidak hanya warga setempat, namun ternyata tidak sedikit pula dari luar Desa Seling.

    Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika, Dwi Indri Astuti, mengatakan pementasan kesenian tradisional, selain memberikan hiburan, seni tradisional yang diharapkan mampu memberikan tuntunan. Selaras dengan norma-norma yang tumbuh ditengah masyarakat. juga sebagai sarana penyebarluasan informasi pemerintah dan pembangunan.

    "Setidaknya ini akan menjadi modal bagi anak didik untuk melestarikan seni yang dikhawatirkan punah," terang Dewi lndri Astuti, Rabu (26/7).

    Sementara itu, Kepala Desa Seling Sutarjo, berharap  adanya regenerasi terhadap berbagai kesenian tradisional yang ada. Seperti menoreng, lengger, dan jemblung.(ori

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top