• Berita Terkini

    Kamis, 13 Juli 2017

    Sulit Cari Kerja dan UMK Rendah, Alasan Warga Kebumen Pilih Merantau

    IMAM/ESKPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Minimnya lowongan kerja serta rendahnya Upah Minimum Kabupaten (UMK) yakni Rp  1.433.900 di Kebumen, menjadi alasan bagi pencari kerja untuk lebih memilih mengadu nasib di kota besar (Ubanisasi). Hal ini salah satunya terlihat dari maraknya permintaan Kartu Kuning (AK-1).

    Setiap harinya sejak lebaran tahun 2017 lalu, rata-rata pemohon AK-1 di pada Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerkop UKM) mencapai 300 orang. Padahal sebelum lebaran kemarin, permintaan rata-rata hanya 50 pemohon saja. Tingginya angka pencari kerja ke luar kota sebetulnya sangat merugikan bagi Kabupaten Kebumen. Pasalnya para pencari kerja  usia produktif itu sebenarnya merupakan aset besar bagi kabupaten.

    Kepala Disnakerkop UKM Kebumen Dwi Suliyanto SSos MSI melalui Kabid Pentalatas Drs Sigit Basuki mengatakan selain minimnya lowongan dan rendah UMK, trend juga menjadi pemicu banyaknya pencari kerja yang memilih pergi ke kota besar.

    “Setiap pulang kerja dari kora, rata-rata terlihat keren, mulai dari penampilan hingga bahasa. Hal itu juga menjadi pemicu banyaknya pencari kerja yang ingin mengadu nasib di kota besar,” tuturnya, Rabu (12/7/2017).

    Dijelaskannya, dari beberapa aspek perekonomian seperti pertanian, perdagangan, perindustrian, periwisata, jasa angkutan dan transportasi serta finansial, yang paling banyak menyerap tenaga kerja yakni perindustrian.

    Padahal di Kebumen perindustrian masih sangat minim. Maka dari itu diperlukan banyak industri agar masyarakat Kebumen dapat bekerja di kotanya sendiri. “Dalam hal ini maka peran serta dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu sangat penting. Dengan mudahnya perijinan diharapkan banyak investor yang mau mendirikan industri di Kebumen. Hal ini tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja,” paparnya.

    Pihaknya juga berharap, rencana pembuatan kawasan industri oleh Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE dapat segera terealisasi sebab akan menyerap ribuan tenaga kerja. Jika masyarakat masih memburu pekerjaan di luar Kebumen, maka potensi SDM akan berkurang. Sebab umumnya jika telah sukses maka mereka enggan untuk kembali ke daerah, kecuali kalau sudah pensiun "Untuk menghadirkan investasi maka dibutuhkan iklim yang kondusif dengan kerja sama pemerintah dan masyarakat," tegasnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pencari kerja Siti Marfungatun (27) warga RT 6 RW 2 Desa Jintung Kecamatan Ayah.  Menurutnya selain untuk mencari penghasilan, bekerja di kota besar juga akan menambah pengalaman. “Ya pengen cari pengalaman juga, tidak di sini terus. Mumpung masih muda,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top