• Berita Terkini

    Senin, 17 Juli 2017

    Pertandingan PSIR Vs Persis Ricuh

    ADI PRASETYAWAN/RADAR SOLO
    REMBANG – Kekhawatiran pelatih Persis Solo Widyantoro sebelum bertandang ke kandang PSIR Rembang (16/7), terbukti. Pertandingan lanjutan grup 4 Liga 2 di Stadion Krida Rembang harus terhenti karena kerusuhan suporter.

    Bermula ketika tim tuan rumah mencetak gol melalui sepakan Rudy Santoso di tiga menit setelah babak kedua dimulai (48’). Gol tersebut berbau offside. Di mana gol berawal dari tendangan bebas di luar kotak pertahanan Persis.

    Umpan lambung dari salah seorang pemain PSIR itu diteruskan oleh Muslimin. Rudy yang sudah berada di posisi offside. Dengan tanpa pengawalan berhasil menjebloskan bola ke gawang Persis yang dijaga Agung. Wasit Adi Kristiawan asal Malang yang memimpin pertandingan mengesahkan gol tersebut.

    Tak berselang lama, tensi pertandingan menjadi panas. Suporter dua kesebelasan saling lempar batu dan botol air mineral. Kerusuhan itu melebar hingga ke lapangan. Suporter tim tuan rumah yang berada di sisi tribun timur menjebol pagar dan masuk ke dalam lapangan. Pertandingan akhirnya terhenti di menit  ke-51.
    Nahas, empat pemain dan official Persis di antaranya Rudiyana, Akbar Riansyah, Bakori Andreas, Egy Ardi, asisten pelatih Budi Kurnia, dan Kitman Rohmat terkena lemparan botol air mineral. ”Alhamdulillah tidak sampai luka,” kata Egy usai pertandingan.

    Atas insiden tersebut, pihak panitia pelaksana (panpel) menghentikan pertandingan. Suporter tamu langsung digiring keluar stadion dan dikawal untuk pulang lebih cepat. Persis memilih tidak melanjutkan pertandingan karena pertimbangan keamanan. Walau pun pertandingan masih menyisakan sekitar 40 menit.

    ”Keputusan ada di PSSI, panpel menyampaikan situasi yang terjadi di lapangan. Tapi yang jelas, pertandingan akan dilanjutkan. Kalau memang PSSI menentukan untuk dilanjutkan, tentunya dengan formasi pemain yang sama,” terang Wawan Ruslan, Komisaris Pertandingan PSSI.

    Dia mempersilakan pihak-pihak yang merasa dirugikan atas insiden itu melapor ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. ”Ini pasti dibawa ke ranah komdis. Panpel, tim tamu, maupun tuan rumah akan dipanggil. Di sana nanti ada sidang disiplin,” tandas Wawan.

    Pelatih Persis Widyantoro kecewa dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol berbau offside tersebut. Hal itu yang memicu terjadinya kericuhan hingga mengakibatkan pemainnya terkena lemparan air mineral.

    ”Pertandingan sebenarnya berjalan imbang. Tapi awal kerusuhan dari gol yang sebenarnya berbau offside, dan dibiarkan begitu saja,” jelasnya.

    Pria yang akrab disapa Wiwid tersebut bersedia melanjutkan pertandingan, namun dia meminta lokasi digelar di tempat netral. ”Dan yang paling penting perangkat pertandingan harus diganti. Karena sering sekali kami dicurangi oleh perangkat pertandingan. Tidak hanya sekali ini saja, pertandingan sebelumnya juga seperti itu,” terangnya.

    Merasa dirugikan juga diungkapkan manajemen PSIR karena pertandingan dihentikan. Apalagi, timnya terlebih dahulu sudah unggul 1-0. ”Pihak keamanan sudah menjamin keamanan, tapi sayangnya tim tamu tidak siap melanjutkan pertandingan. Kondisi ini tentunya merugikan kami,” terang Manajer PSIR Wiwin Winarto.

    Kapolres Rembang AKBP Pungki Buana Santoso mengatakan, pelemparan batu antarsuporter jadi pemicu utama terjadinya kerusuhan. ”Kami sudah menjalankan protap (prosedur tetap,Red), seperti terjunkan Brimob, hingga anjing pelacak. Keamanan masih terjamin. Tapi, kalau panitia menghentikan pertandingan, kami persilakan,” bebernya.

    Pertandingan kedua tim memang sarat akan gengsi. Persis Solo masih puas berada di puncak klasemen dengan dulangan 16 poin. Tapi, tim PSIR Rembang yang tertinggal empat poin dari Persis di peringkat ketiga, ngotot ingin meraih tiga poin di laga ini. Kedua tim enggan merasakan kekalahan perdananya di musim ini. (adi/nik/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top