• Berita Terkini

    Senin, 03 Juli 2017

    Kemeriahan Tradisi Bakdan Sapi di Lereng Merapi

    TRI WIDODO/RASO
    Arak Sapi Keliling Kampung sebagai Wujud Rasa Syukur atas Kekayaan Alam

    Warga Dusun Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk punya tradisi merayakan Hari Raya Idul Fitri. Yakni melalui Bakdan Sapi. Mengarak ternak keliling kampung saat Lebaran Ketupat.
    -----------------
    TRI WIDODO, Boyolali
    ------------------
    UDARA dingin masih menusuk tulang di kawasan Dusun Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, kemarin pagi (2/7). Namun, puluhan warga di sana sudah sibuk menyambut tradisi Lebaran Ketupat. Puncak acaranya dengan mengarak hewan ternak keliling kampung.

    Sapi dan kambing milik warga tak sekadar diarak. Ternak juga dihias semenarik mungkin. Berupa ketupat yang dikalungkan di leher. Tradisi turun-temurun ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. Dilakukan pada Lebaran Ketupat atau H+7 Lebaran.

    ”Sapi dan kambing di-jalak-jalakke (keliling kampung). Diberi makan makan ketupat juga,” kata Yitno Sudarmo,60, warga Mlambong kepada Radar Boyolali.
    Bakdan Sapi diawali kenduri pukul 06.00 WIB. Digelar warga di setiap RT. Setiap keluarga datang membawa ketupat, lengkap dengan sayur sambal goreng dan opor ayam. Selanjutnya, dilakukan doa yang dipimpin pemuka agama setempat.

    Usai kenduri, warga pulang ke rumah masing-masing untuk mengeluarkan ternak sapid an kambing. Selanjutnya diarak keliling kampung. Sebelum diarak, ternak diberi minum dan diberi makan ketupat.

    Pada kesempatan ini, Yitno membawa seekor sapi metal seberat 1,2 ton. ”Saya berharap dengan Bakda Sapi ini, seluruh warga dan ternak mendapat berkah dari Tuhan. Ternak lebih sehat dan bisa beranak pinak, serta memberi manfaat maksimal kepada para pemiliknya,” ujarnya.

    Ya, Bakdan Sapi ini merupakan tradisi sebagai wujud syukur warga kepada Tuhan. Mengingat hewan ternak ini merupakan sumber rezeki bagi warga sekitar. ”Sekaligus nguri-uri budsaya nenek moyang. Agar tetap lestari, warga sepakat melestarikannya supaya tidak punah,” sambung Ketua RW 04 Dukuh Mlambong, Hadi Sutarno. (*/fer)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top