• Berita Terkini

    Jumat, 07 Juli 2017

    Evakuasi Heli Basarnas di Temanggung Akhirnya Selesai

    TEMANGGUNG – Setelah sempat tertunda pada Selasa (4/7) lalu, akhirnya proses evakauasi bangkai helikopter Basarnas yang menabrak tebing di Gunung Butak Desa Canggal Kecamatan Candiroto Minggu (2/7) lalu selesai di lakukan Kamis (6/7).

    Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus mengatakan, proses evakuasi berjalan selama kurang lebih dua hari,pada hari pertama kemarin tim gabungan sudah berhasil mengevakuasi 70 persen bangkai helikopter.

    “Setidaknya ada 400 personil yang terlibat dalam proses evakuasi tim inti dari Basarnas, TNI/Polri sebanyak 60 orang dan sisanya para sukarelawan,” terangnya Kamis kemarin.

    Ia mengatakan, proses evakuasi pada hari kedua yakni Kamis (6/7), tim berhasil membawa main body dan gearbox. Kedua komponen helikopter ini memang cukup berat sehingga proses evakuasi baru bisa diselesaikan pada pukul 15.00 WIB.

    “Semua akan di bawa ke Kantor pusat di Jakarta. Yang kemarin masih disini (posko), nanti bersama-sama berangkatnya ke Jakarta,” ujar Ivan.
    Ia menambahan, semula proses evakuasi direncanakan menggunakan helikopter milik TNI AD, tetapi dari sisi cuaca tidak memungkinkan dan akses atau jalan menuju posko bisa dilaksanakan dengan cepat maka penggunaan heli dibatalkan dan menggunakan jalan darat.

    “Rencana awal dibatalkan, kita memang memaksimalkan jalur darat, dengan jumlah personil yang cukup banyak proses evakuasi bisa berjalan dengan baik. didukung dengan cuaca yang sangat cerah,” katanya.

    Ia mengatakan, barang-barang ini akan dijadikan bukti dan nanti jika diperlukan data-data lagi bisa lihat barang-barang tersebut, untuk itu puing-puing dari bangkai helikopter ini akan disimpan di hanggar Jakarta.

    Sementara itu, kata Ivan, untuk proses evakuasi korban awak pesawat yang hilang di Wamena pada Rabu (5/7) juga sudah selesai dilakukan. Sedikitnya ada lima orang korban dan semuanya ditemukan dalam kondisi meninggal.

    “Untuk Pilot dan Copil dibawa ke Sentani. Adapun tiga korban lainnya adalah penduduk Wamena akan diserahkan ke keluarganya,” kata Ivan

    Ia menjelaskan, pesawat yang jatuh tersebut berjenis Philates PR6 dengan nomor registrasi PKRCX yang berisikan lima awak terdiri dari dua kru. Pesawat tersebut rencananya akan mengangkut logistik dengan rute penerbangan Wamena menuju Bandara Daragma dan bertolak sekitar pukul 9.00 WIT dengan jadwal kedatangan sekitar pukul 14.25 WIT.

    “Namun, sampai pukul 14.30 WIT, pesawat tersebut hilang kontak. Terlebih cuaca di sana saat itu tengah close atau tertutup awan,” jelasnya.(Set)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top