• Berita Terkini

    Selasa, 25 Juli 2017

    Bupati Purworejo Serap Aspirasi PKL Alun-alun

    PURWOREJO- Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM menyerap aspirasi masyarakat yang tergabung dalam kelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) seputar alun-alun Purworejo. Serap aspirasi itu melalui forum komunikasi dengar aspirasi publik yang dikemas dalam kegiatan Critical Voice Point (CVP), di Pendopo kabupaten Purworejo. Bupati mengawali dengan terlebih dulu mendengarkan penyampaian aspirasi dari para pedagang pasar Baledono, rencana pembangunan tugu krisna duta, dan pemberdayaan PKL alun-alun.

    Hadir pula FKPD, Sekda Drs Said Romadhon, tokoh masyarakat Kelik Sumrahadi SSos MM, dinas instansi terkait, dan lembaga masyarakat. Dalam menanggapi berbagai aspirasi yang masuk, Bupati berjanji akan menindaklanjuti dengan membahas lebih lanjut terutama penataan PKL seputar alun-alun.

    “Dalam melaksanakan pembangunan terutama untuk sebuah penataan, akan terjadi pro dan kontra. Tapi yang perlu diketahui, setiap pelaksanaan pembangunan bertujuan untuk memajukan Kabupaten Purworejo dan mensejahterakan masyarakat. Kalau ada yang merasa dirugikan, tentu karena belum paham saja. Saya ingin membangun Purworejo lebih baik, yang nantinya dapat dinikmati masyarakat Purworejo juga,” jelasnya.

    Sementara itu anggota DPRD fraksi PDIP Dion Nagasi SIKom dan fraksi PKB Muh Dahlan SE menyatakan hal sama terkait penataan PKL alun-alun untuk bisa ditinjau ulang. Karena rencana pembangunan alun-alun sudah dibahas di DPRD pada saat kepala daerah sebelumnya, dengan kesepakatan PKL akan dirapikan pada tempat semula. Sehingga perlu dikomunikasikan secara baik-baik.

    Hal sama disampaikan Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakata ( LPKSM EMPATI) Hery Priyantono SE memohon Bupati untuk mempertimbangkan kembali penataan PKL, karena banyaknya masyarakat Purworejo yang mencari nafkah diarea alun-alun untuk menghidupi keluarga. Termasuk PKL disiplin membayar retribusi yang berarti ikut berkontribusi untuk pembangunan Purworejo.

    Pada bagian lain terkait rencana pembangunan Tugu Krisna, mendapat tanggapan dari tokoh masyarakat Kelik Sumrahadi SSos MM yang menyatakan kurang setuju.

    " Mungkin lebih bagus kalau patung pelajar, atau patung orang bekerja atau sejenisnya yang mempunyai makna menggambarkan masyarakat Purworejo beraktifitas untuk kemajuan. Sebelum dibangun perlu dikaji ulang supaya membawa manfaat bagi masyarakat.(ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top