• Berita Terkini

    Selasa, 01 Agustus 2017

    Berusia 35 Tahun, Abdul Aziz Jadi Balon Wabup Termuda Kabupaten Tegal

    YERRY NOVEL/RADAR SLAWII
    SLAWI - Abdul Aziz merupakan salah satu bakal calon (balon) wakil bupati (wabup) termuda di Kabupaten Tegal. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini baru berusia 35 tahun. Berbeda dengan calon-calon lainnya yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Kendati masih muda, tapi Pengurus Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa PBNU ini tidak patah semangat. Dia berharap bisa terpilih menjadi wakil bupati Tegal karena ingin menyejahterakan masyarakat Kabupaten Tegal.

    "Saya punya keniatan ingin membangun Kabupaten Tegal. Saya ingin menyejahterakan masyarakat Kabupaten Tegal bersama PDI Perjuangan," kata Abdul Aziz usai menyerahkan berkas formulir pendaftaran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Tegal di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, Minggu (30/7) sore.

    Saat menyerahkan berkas itu, Abdul Aziz dikawal oleh ratusan pasukan inti Pencak Silat Pagar Nusa, dan sejumlah aktivis pergerakan serta warga dari berbagai kalangan.

    Abdul Aziz yang berdomisili di Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu ini mengaku bangga menjadi bagian dari PDI Perjuangan. Dia mengaku bakal merangkul semua kalangan masyarakat, baik dari golongan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah maupun Nasionalis. Aziz tidak akan memilah dalam meraih kemenangan di bursa pilkada nanti.

    "Saya adalah ketua Ranting Ansor Jatimulya. Darah saya lahir dari Muhammadiyah, NU dan Nasionalis, jadi saya akan merangkul mereka semua," ujar suami dari perawat ini.

    Aziz mengaku miris melihat paham radikalisme merebak di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, Kabupaten Tegal juga menjadi salah satu daerah yang diserang paham itu. Dengan dirinya maju melalui PDIP, maka perbedaan yang akan dirangkulnya bisa menangkal paham tersebut.

    "Semoga saya mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan," harapnya.

    Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal Rustoyo mengatakan, hingga Minggu (30/7), sudah ada tujuh dari 11 balon bupati dan wakil bupati Tegal yang mengembalikan formulir pendaftaran di PDIP Kabupaten Tegal. Tujuh balon itu antara lain, Dokter Edi Utomo (direktur PO Dewi Sri), Rita Iryanti (sekretaris DPC PDIP Kabupaten Tegal), Haron Bagas Prakosa (mantan sekda Tegal), Abdul Aziz (aktivis), dr Budi Sutrisno (mantan anggota DPRD Kabupaten Tegal), Toipin (pengacara), dan Suhadi (dosen UNJ).  

    "Hari ini (kemarin-red), terakhir pengembalian berkas pendaftaran. Jika balon tidak mengembalikan berkas, maka dinyatakan gugur," kata Rustoyo.
     Setelah berkas itu diserahkan, Rustoyo mengaku bakal mengeceknya bersama tim yang sudah dibentuk. Selanjutnya, berkas itu akan dilayangkan ke DPP melalui DPD DPIP Jateng. "Untuk rekomendasi, menjadi urusan DPP," tandasnya. (yer/ima/adv)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top