• Berita Terkini

    Sabtu, 17 Juni 2017

    Rektor IANU Kebumen Tantang Warga Rutan Nyanyi Syubanul Waton

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen Dr Imam Satibi SAg MPdI memberikan tantangan kepada para warga binaan Rumah Tahanan  (Rutan) Kebumen untuk lomba menyanyikan lagu Syubbanul Waton yang mempunyai makna cinta tanah air.

    Tantangan lomba tersebut disampaikan langsung oleh Imam Satibi di hadapan 204 warga binaan Rutan Kebumen, pasca mengisi santapan rohani rokhani (motivasi spiritual) Kamis (15/6/2017).

    Tantangan diberikan secara spontan oleh Imam Satibi, setelah menyaksikan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu perjuangan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila, beberapa waktu lalu.

    “Kami ingin menawarkan kontes lagu perjuangan bernafaskan Islam karangan KH Wahab Chasbulloh.  Lagu ini merupakan lagu spirit perjuangan yang religius. Pada waktu itu lagu Syubbanul Waton dikumandangkan guna membakar perjuangan Umat Islam melawan para penjajah,” tuturnya.

    Menurutnya,dengan adanya lomba yang dilaksanakan dalam rangka memperkuat visi nasionalisme kebangsaan itu, diharapkan para warga binaan dapat memahami betapa besarnya peran ulama dan santri dalam berjuang membela tanah air.

    Lagu ini sangat relevan kembali didengungkan di tengah-tengah kegundahan akibat munculnya pemikiran khilafah Islam oleh kelompok ormas Islam. “Di sinilah pentingnya menanamkan sejarah dan penghargaan kepada para ulama akan kebesaran patriotisme yang diwujudkan dalam peran ke ikut sertaan merebut kemerdekaan dan menentukan NKRI dan Pancasila sebagai falsafah dan sistem Kenegaraan Indonesia,” jelasnya.

    Sebagaimana lomba menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu perjuangan, rencananya lomba nyanyi lagu Syubanul Waton juga akan dilaksanakaan secara berkelompok berdasarkan kamar hunian yang berjumlah 14. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari intensitas rangkaian  pembinaan yang dilakukan IAINU Kebumen kepada para warga binaan Rutan Kebumen.

    Adapun yang menjadi dasar kegiatan tersebut yakni kerjasama yang dilaksanakan antara IAINU dengan Rutan Kebumen. Kerja sama yang dilaksanakan melalui MoU Rutan dengan IAINU Kebumen itu, diharapkan mampu membuat perubahan pemikiran dan sikap (akhlak) para warga binaan. Dengan demikian maka sepulang dari menjalani masa hukuman, para warga binaan dapat menyadari akan kesalahan (kekhilafan) yang justru dapat membawa akibat masuk rutan. Pihaknya berharap, para warga binaan cukup sekali saja melakukan kesalahan dan tidak perlu menjalani hukuman untuk yang kedua kalinya.

    Kesempurnaan dalam hidup, lanjut Rektor IAINU, tidak mungkin terjadi dalam kadar kemanusiaan normal. Hal ini mengingat telah di nash, bahwa manusia tempat salah dan khilaf. Oleh karena itu kesempurnaan hanya dapat diwujudkan penyesalan dan perbaikan diri dalam bentuk taubat. “Ramadhan merupakan momentum kita sebagai hamba Alloh SWT untuk Istighfar dan memperoleh ampunan. Baik itu untuk dosa individual maupun dosa sosial. Sehingga kita akan memperoleh derajat mutaqin,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top