Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Tegal Johardi menyampaikan, Dishub memperkirakan kepadatan kendaraan di jalur mudik Kota Tegal, berkurang dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut dipengaruhi karena telah berfungsinya Tol Pejagan-Pemalang. “Perkiraannya, kepadatan arus mudik berkurang sekitar lima persen,” ujarnya.
Dishub menyatakan siap menghadapi arus mudik tahun ini. Mereka telah menyiapkan sarana dan prasarana dengan berbagai perlengkapannya. Perlengkapan yang disediakan meliputi 1.000 unit traffic cone, 50 unit rambu petunjuk jalan, 100 unit water barrier, 1.250 rambu lalu lintas, 22 lokasi traffic light, 50 unit warning light, dan 13 gardu jaga perlintasan.
Di Simpang Maya, water barrier untuk pengalihan arus telah dipasang. Sejumlah garis kejut dibuat, dan jalan putar arah atau u-turn mulai ditutup. Johardi menyebutkan, Dishub membagi dua posko pengamanan dan pemantauan menjadi dua fungsi, yakni perhubungan dan pembantuan. Posko yang difungsikan untuk perhubungan didirikan di Kantor Dishub, Jalan Sangir.
Posko tersebut sebagai posko induk. Sedang posko pengawasan angkutan di Terminal Tegal, untuk pemantauan atau penghitungan kendaraan, ada di depan terminal tersebut. Sementara untuk posko pembantuan, didirikan di Simpang Maya dan Jalur Lingkar Utara (Jalingkut). Secara total, ada 34 pos pemantauan lalu lintas dengan petugas Dishub yang bertugas secara sif.
Agar bisa segera mengurai kepadatan kendaraan, Dishub memasang CCTV dan memanfaatkan Jalan Mataram sebagai jalur alternatif. Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal Suharjo mengimbau pemudik menjaga kesehatan agar selalu dalam kondisi prima. Apabila mengantuk, sebaiknya tidak memaksakan untuk mengendarai kendaraan.
Hal tersebut demi keselamatan pemudik. Suharjo mengemukakan, untuk penanganan gawat darurat, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinkes menyiapkan 15 mobil ambulans dan 2 unit motor ambulans. Jika pemudik membutuhkan layanan kesehatan, dapat menghubungi call center di nomor 082211555119 atau melalui nomor 119. (nam)
