• Berita Terkini

    Jumat, 23 Juni 2017

    Perampok Bersenjata beraksi di Jepara, Gasak Emas dan Uang

    ILUSTRASI
    JEPARA – Perampok berpistol menyatroni sebuah rumah di Jalan Kopral Sapari 43, Kelurahan Pengkol, Kota, kemarin malam. Puluhan gram perhiasan senilai belasan juta dan uang tunai Rp 8 juta berhasil dibawa kabur.

    Peristiwa itu sekitar pukul 19.30 bersamaan salat Tarawih. Saat itu, Muslimin selaku pemilik rumah sedang di luar kota. Sementara dua anaknya, Aska, 16, dan Faisol, 23, sedang salat Tarawih di masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya. Di rumah itu hanya ada istri Muslimin, Sri Wahyuni, 47, dan ibunya, Hamidah, 80.

    Semula perampok yang hanya seorang diri itu pura-pura belanja di toko depan rumah korban. Karena toko sedang tutup, pelaku mendekati Hamidah (ibu Muslimin) yang saat itu duduk di teras rumah. Pelaku bertanya kepada nenek berkepala delapan itu mengenai siapa saja di rumah tersebut dengan nada santai sambil duduk di sampingnya.
    Beberapa saat setelah ngobrol, pelaku masuk ke delam setelah minta izin dengan alasan mau ke kamar mandi. Namun, pelaku ternyata tidak ke kamar mandi. Melainkan ke lantai II sambil memanggil-manggil Sri Wahyuni dengan maksud mengecek situasi di dalam rumah.

    Mengetaui korban Sri Wahyudi di dalam kamar di lantai II, pelaku lantas mengunci pintu kamar korban dari luar. Kemudian turun ke lantai I dan menggeledah kamar Hamidah. Bersamaan dengan itu, Sri Wahyudi yang terkunci di kamar berhasil keluar melewati pintu samping. Dia pun bergegas turun. Korban sudah mendapati pelaku menggeledah kamar milik ibunya, Hamidah.

    Sayangnya, sebelum sempat berteriak minta tolong, pelaku mengeluarkan sebuah pistol dan mengancam Sri Wahyudi agar tidak berteriak. Korban pun hanya bisa pasrah membiarkan pelaku membawa uang baru Rp 6 juta dan uang lama Rp 2 juta di tas dari dalam lemari. Selain itu, pelaku juga berhasil membawa kabur enam cincin serta sepasang anting senilai belasan juta rupiah.

    ”Perampoknya melarikan diri mengunakan motor ke arah barat. Kakak saya (Sri Wahyuni) baru sempat meminta tolong setelah pelaku agak jauh dari rumah. Sempat didengar tetangga namun dia tidak bisa mengejar,” kata Rouf, 42, adik korban yang tokonya di depan rumah korban.

    Setelah kejadian itu, kemarin pagi rumah Sri Wahyudi mendadak ramai. Beberapa kerabat dan petugas kepolisian mendatangi lokasi. Sementara Sri Wahyuni dibawa ke Polres Jepara untuk dimintai keterangan.

    Hamidah, orang tua korban yang diajak ngobrol pelaku di teras menceritakan, pelaku berbincang agak lama. Pelaku duduk di sampingnya sambil tanya soal toko di depannya. ”Dia bilang mau beli bahan-bahan untuk membuat roti dan mau menunggu sampai selesai salat Tarawih,” katanya.

    Ketika pelaku izin ke kamar mandi, Hamidah sempat melarang dengan alasan air sulit. Namun, pelaku tetap masuk ke dalam rumah hingga akhirnya menggasak uang dan perhiasan. Hamidah mengaku, dia tidak melihat pelaku saat kabur dari rumah. Nenek berkepala delapan itu baru tahu setelah Sri Wahyuni memberitahu kalau pemuda yang ngobrol tadi seorang perampok.

    Kapolsek Jepara Kota AKP Sriyono mengatakan, saat ini kasus masih dalam penyelidikan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Selain itu, pihaknya juga belum bisa memastikan pelaku benar-benar memakai senjata api atau hanya senjata mainan. ”Sementara ini kami baru berpatokan pada keterangan saksi dan helm pelaku yang tertinggal,” katanya. (pin/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top