• Berita Terkini

    Minggu, 04 Juni 2017

    Pantai Selatan Kebumen, Rumah Penyu yang Kini Terancam

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pantai membentang di Selatan Kebumen tak saja indah. Ada keindahan lainnya yang "tersembunyi" dari satwa penyu. Ya, pantai selatan Kebumen merupakan rumah bagi para satwa yang masih termasuk hewan purbakala tersebut.

    Kabar baiknya, memasuki musim kemarau di bulan Juni ini, keindahan tersebut dapat dinikmati. Ya, selama musim kemarau yang diperkirakan sampai Oktober itu, menjadi musim bertelur bagi para penyu.  Bagi penyu itulah saat mereka pulang ke rumah setelah mengembara ribuan kilometer di lautan.

    Seperti yang terlihat di kawasan pantai Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan, Selasa (30/5/2017), seekor penyu ditemukan mendarat dan bertelur.

    Kepala Desa Tegalretno, Supriyanto, Kamis (1/6), menyampaikan kawasan pantai di wilayahnya menjadi salah satu tempat penyu bertelur. Biasanya, mereka akan datang pada awal Agustus. "Namun seiring waktu, jumlah penyu yang bertelur terus berkurang karena diburu warga dan diambil telurnya," ujar dia.

    Praktis, keberadaan penyu di kawasan selatan pantai Kebumen kini terancam. Bukan tak mungkin akan punah sama sekali. Hingga kemudian, pihaknya bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kebumen saat ini tengah merintis tempat penangkaran penyu sebagai upaya konservasi.


    Untuk percobaan, Supriyanto telah mengambil sebagian  telur penyu yang kemarin bertelur di Pantai Tegalretno. "Dari 103 butir telur, kami ambil 10 dan kami coba tetaskan di rumah," imbuhnya.

    Jika percobaannya berhasil, maka ke depan akan dibuat tempat penjagaan telur penyu. Dengan demikian telur akan aman baik dari binatang pemangsa maupun manusia. Dengan demikian maka kehidupan penyu akan lestari. “Saya berharap penyu tidak punah sehingga anak cucu kita kelak masih dapat melihatnya,” tegasnya.

    Pihaknya menambahkan, dulu warga Tegalretno kerap melihat beberapa penyu mendarat. Warga juga kerap melihat ratusan anak penyu (tukik) keluar dari sarang untuk menuju ke laut. Namun, perburuan telur penyu membuat hal itu jarang terlihat.

    "Beberapa telur oleh warga diambil untuk dijual. Rata-rata penyu bertelur hingga 100 butir lebih. Harga satu butir telur penyu Rp 2.500. Warga senang jamu telur penyu, konon khasiatnya banyak di perut terasa dingin,” terangnya.

    Dengan adanya kepedulian bersama diharapkan habitat penyu akan kembali mendatangi pesisir selatan Kebumen. Salah satunya yakni membuat hewan tersebut merasa nyaman. Pasalnya secara naluri hewan akan berkembang biak jika merasa aman dan nyaman. “Dulu ada yang mendarat dengan diameter cangkang mencapai 1 meter, kalau yang kemarin hanya 50 centimeter,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top