• Berita Terkini

    Rabu, 21 Juni 2017

    Men PAN Tegaskan Plat Merah Dilarang untuk Mudik

    JAKARTA – Para pejabat yang kebagian mobil dinas kembali diwanti-wanti agar tidak menggunakanya untuk mudik. Mengingat, mobil tersebut merupakan fasilitas dari negara untuk bekerja. Menteri PAN-RB Asman Abnur sudah mengeluarkan surat edaran bagi para pejabat Pembina pegawai di seluruh instansi.


    ’’Intinya, memang mobil dinas itu tidak boleh digunakan secara pribadi,’’ terangnya di kantor Presiden. aturan itu berlaku secara general, termasuk saat lebaran. Pada hari-hari biasa pun, mobil dinas itu hanya boleh digunakan untuk ngantor atau keperluan dinas di luar kantor.


    Meskipun demikian, dia meberikan pengecualian kepada kelompok-kelompok pegawai yang berencana mudik bersama. Dia tidak mempersoalkan apabila para pegawai itu hendak meminjam bus operasional instansi untuk mudik beramai-ramai. ’’Tapi harus mendapat izin dari pejabat pembina pegawainya,’’ lanjut politikus PAN itu.


    KemenPAN-RB pada prinsipnya pasti memberi izin, asalkan penggunanya memang pegawai-pegawai dari sektor pelaksana atau maksimal setingkat eselon IV. Konsepnya, bus itu dipakai bersama-sama oleh para pegawai. Operasionalnya sepanjang perjalanan juga ditanggung bersama oleh kelompok pegawai tersebut.


    Di luar itu, dia juga mewanti-wanti agar para pegawai tidak menambah libur. Tidak ada lagi alasan untuk menambah libur, setelah pemerintah menambah jatah cuti bersama satu hari. apalagi, cuti bersama juga tidak mengurangi hak cuti tahunan. ’’Tidak boleh lagi minta cuti tambahan,’’ tuturnya.


    Umumnya, modus yang digunakan oleh para PNS adalah menggunakan jatah cuti tahunannya untuk digabung di masa lebaran. modus itu sudah tidak diizinkan lagi. kecuali, bila PNS yang bersangkutan memang terbukti sakit yang tidak memungkinkan dia untuk bekerja sesuai jadwal.


    ASman menambahkan, kementerian keuangan sudah menyetujui untuk mencairkan gaji kle-13 dan gaji ke-14 bagi PNS. Gaji ke-13, tuturnya, komponennya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, berupa gaji pokok dan tunjangan. Sementara, gaji ke-14 adalah THR, yang berarti komponennya hanya gaji pokok. ’’Mekanismenya silakan ditanyakan menteri keuangan, apakah dibayarkan sekaligus sebelum lebaran atau ada mekanisme lain,’’ tutupnya.


    Sementara itu, pemeriksaan menyeluruh atau ramp check terhadap moda angkutan bus masih terus berlanjut. Menhub Budi Karya Sumadi menuturkan, masih ada perusahaan-perusahaan otobus yang mengajukan pemeriksaan terhadap armadanya. ’’Kalau mereka yang belum qualified mau rampcheck mestinya diperbolehkan,’’ terangnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin.



    Semakin banyak bus yang dicek, maka semakin banyak pula pilihan transportasi nyaman yang dimiliki calon penumpang. Diperkirakan, saat ini sudah sekitar 70 persen armada yang telah melalui proses rampcheck.


    Budi Karya menjelaskan, hari ini dia akan memantau langsung arus mudik di jalur panturra maupun tol. Sasaran utamanya adalah jalur tol yang masih berstatus fungsional. Mengingat, hanya kendaraan pribadi yang diizinkan melintas. ’’Kami khawatir juga kalau ekspektasi terlalu besar, nanti banyak yang ke sana, nanti mengakibatkan sama juga terjadi kemacetan,’’ lanjut mantan dirut Angkasa Pura II itu.


    Di sisi lain, memasuki H-5 lebaran, pergerakan pemudik mulai tampak terjadi. Dari pengamatan di Posko Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub), geliat penumpang udara paling banyak terlihat. Di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten misalnya. Sejumlah penumpang tampak berlalu lalang dan mengantri di counter check in. Dari data yang dihimpun hingga sore, setidaknya ada 33.415 orang meninggalkan Jakarta melalui Soetta. Hal serupa juga terjadi di Bandara Juanda, Sidoarjo. Tercatat, 10.691 orang mudik melalui Juanda.


    Ketua Harian Shift 1 Posko Angkutan Lebaran Kemenhub Nelson Barus menuturkan, pergerakan pemudik memang paling terlihat untuk moda transportasi udara. Kenaikan diprediksi mencapai 10 persen dibanding sehari sebelumnya (19/6).


    ”Memang sudah terlihat. Sudah ada peningkatan di moda udara. Mulai padat,” ujarnya saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran kemarin (20/6).


    Sedangkan, untuk moda angkutan jalan masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan penumpang. Bahkan dari perhitungan sementara, jumlah pemudik yang berangkat dari 15 provinsi cenderung menurun. Pada H-6, jumlah penumpang yang berangkat dari 15 provinsi mencapai 2,03 juta. Jumlah ini menurun sekitar 30 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang diperiode yang sama pada tahun lalu.


    Barus menuturkan, penurunan ini dikarenakan waktu libur yang lebih panjang dari tahun sebelumnya. Sehingga, pola pergerakan pun berubah. ”Belum. Tapi bagi kita itu baik, orang bisa mengatur perjalanan. Jadinya tidak terjadi satu waktu saja,” ungkapnya.


    Pergerakan penumpang ini diperkirakan akan diikuti oleh angkutan penyebrangan. GM PT ASDP Indonesia Feery cabang Merak Tommy L Kaunang menuturkan, pergerakan akan mulai terlihat di Selasa (20/6) malam hingga Rabu (21/6) pagi. Penumpang akan mulai melakukan perjalanannya menuju Sumatera.


    ”Sejak H-7 arus penumpang belum signifikan. Tapi diperkirakan nanti malam mulai ramai sebelum puncak arus mudik pada Kamis (22/6) dan Jumat (23/6),” ungkapnya.

    Secara total, dari H-10 hingga Selasa pagi, tercatat jumlah penumpang yang telah disebrangkan mencapai 254.556 orang atau naik 19,1 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan juga terjadi di angkutan roda dua sebesar 2,4 persen atau 10.120 kendaraan dibanding tahun 2016.


    Untuk angkutan penyebrangan sendiri, PT ASDP menyediakan 191 unit kapal di tujuh penyebrangan utamanya. Di Merak-Bakaheuni sendiri, ada 58 unit kapal yang disiagakan. Sedangkan, di lintas Ketapang-Gilimanuk mencapai 46 kapal. (byu/mia)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top