 |
| saefur/ekspres |
Cucu korban, Suryadi (27) mengaku kaget mendengar kakeknya tersebut meninggal. Dia baru mengetahuinya saat ada warga mengabarkan kakeknya itu meninggal di tepi jalan. "Saya didatangi kerumah, dan kaget dikabari Mbah meninggal," katanya di lokasi kejadian.
Wajar Suryadi merasa kehilangan. Semasa hidupnya, Mad Sukarto yang biasa disapa Tulus itu merupakan sosok pekerja keras. Di usianya yang sudah sepuh, Mad Sukarto tak mau berpangku tangan di rumah.
Dia memilih bekerja sebagai tukang parkir didepan Toko Foto Copy Tiara jalan Pahlawan persisnya sebelah utara masjid Agung Kebumen. Semangat untuk terus bekerja itu menutupi rapuhnya tubuh yang sudah sakit-sakitan.
Dengan kondisi seperti itu, Mad Sukarto pun tak pernah ketinggalann menjalankan ibadah puasa. "Mbah sering terlihat lemas tapi nggak mau ngomong. Kakek selalu puasa, biasanya buka dirumah," katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun Mad Sukarto meninggal tengah menjalankan ibadah puasa. Sebelum menemui ajalnya kakek berumur 67 tahun ini selalu mengenakan kopiah ketika bepergian dan menggunakan sepeda. Sebelum ditemukan meninggal, Mad Sukarto tengah duduk sembari membawa takjil dan air putih.
Belum juga waktu buka puasa tiba, Mad Sukarto meninggal.
Jeffrey Adi Pratama (17) pemilik toko Simpati yang beralamat di jalan Letjen Soeprapto megatakan setiap pagi sering melihat pak Tulus duduk di depan toko miliknya, kakek tukang parkir itu selalu tersenyum ramah.
"Tiap hari Pak Tulus selalu menyapa saya saat mau berangkat sekolah. Orangnya ramah baik juga, mungkin dia mau berangkat kerja soalnya sudah pakai seragam parkir juga," katanya.(saefur/cah)
