 |
| ndutcoyforekspres |
Empat remaja warga Desa Kutosari Kecamatan Kebumen itu masing-masing berinisial AM(13), PS(14), RN(12 dan RF(15). Empat remaja di bawah umur tersebut tidak ditahan dan mendapatkan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasatreskrim AKP Khaliq Salis Himawan membenarkan peristiwa tersebut. Kejadian berawal pada Senin (12/6/2017) korban mengejek empat orang pelaku melalui jejaring media sosial. Tak terima diejek, empat remaja itu lantas mencari keberadaan korban.
Singkat cerita, mereka berhasil menemukan korban di warung yang berada di pinggir jalan batas kota tepatnya di depan pasar Jatisari Kebumen, Rabu malam (14/6/2017). Tanpa ba bi bu, mereka melampiaskan kemarahan, hingga korban mengalami luka memar.
"Untungnya kejadian ini ketahuan anggota yang kemudian mengamankan para pelaku," ujar Khaliq.
Suminah, ibu para pelaku yang mendengar kejadian itu setelah diberitahu polisi pun kaget bukan alang kepalang. "Saya baru pulang dari mushola saat dikabari anak saya di kantor polisi. Anak saya memang sudah lama ngumpul bareng anak Punk," ujarnya kepada polisi.
Atas peristiwa ini, Khaliq mengaku prihatin. Aksi main hakim sendiri oleh anak remaja belasan tahun itu menunjukkan kurang kontrolnya orang tua terhadap pergaulan anak-anak mereka sehingga terjerumus ke dalam pergaulan bebas. " Minimnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menggunakan media sosial juga berdampak buruk pada anak-anak yang belum mampu menggunakan secara bijak berkomunikasi lewat media sosial," katanya. (wan/cah)
