• Berita Terkini

    Sabtu, 24 Juni 2017

    Antisipasi Gejolak Selama Lebaran, Pemkab Kebumen Dirikan Posko Terpadu

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Untuk mengantisipasi berbagai gejolak sepanjang libur lebaran, Pemkab Kebumen mendirikan Posko Terpadu Lebaran. Posko terpadu ini berjalan efektif selama lima belas hari, yakni mulai tujuh hari sebelum lebaran (H-7) hingga tujuh hari setelah lebaran (H+7).

    Adapun posko terpadu yang ditetapkan Pemkab Kebumen berada di Kantor Dinas Perhubungan Kebumen. Asisten II Sekda Tri Haryono, menjelaskan didirikannya posko terpadu tersebut sebagai pusat koordinasi dan informasi antar instansi.

    "Baik terkait kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas), kelancaran lalu lintas, keamanan dan kenyamanan masyarakat selama musim lebaran," ujar Tri Haryono.

    Menurut Tri Haryono, fungsi posko terpadu sebagai pusat koordinasi dan layanan informasi kondisi daerah serta pelaporan kepada bupati, gubernur dan Menteri Dalam Negeri.

    Meliputi arus mudik dan arus balik, kecelakaan lalu lintas, bencana alam, ketersediaan, kelancaran distribusi dan fluktuasi harga kepokmas. Selain itu, juga mengenai kerawanan sosial dan gangguan keamanan.

    "Ada juga posko teknis lebaran yang dilaksanakan oleh OPD terkait. Yang berfungsi sebagai pos pelayanan kepada masyarakat secara langsung di lapangan," kata dia.

    Selain posko terpadu, musim lebaran tahun ini juga didukung dengan posko-posko lain. Yakni posko yang didirikan oleh Polres Kebumen, Kodim 0709 Kebumen, Dinas Pehubungan, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata di obyek wisata, PMI, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

    Sedangkan Dinas Kesehatan, mendirikan 21 posko kesehatan di sepanjang jalur mudik, obyek wisata dan pusat-pusat keramaian. "Juga didukung oleh posko Orari dan dari Rapi," imbuhnya.

    Pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini diprediksi terdapat 26 titik rawan macet di Kabupaten. Yakni delapan titik persimpangan jalan, enam titik SPBU, empat titik rumah makan, enam titik pasar dan dua titik perlintasan kereta api.

    Titik rawan macet tersebut antara lain simpang tiga Rowokele, jembatan dobel Purbowangi, simpang tiga Sangkalputung Gombong, Pasar Gombong. Kemudian, perlintasan KA Karanganyar, simpang tiga Guyangan, Pasar Tengok Sruweng, simpang lima Kebulusan, simpang empat Kewayuhan. Simpang empat Bocor, Pasar Wonosari, simpang tiga Kambalan, Pasar Kutowinangun, perlintasan KA Kutowinangun, simpang tiga Gentang, dan Pasar Prembun.

    "Untuk daerah rawan laka lantas Pasar Karanganyar dan Jalan Lingkar Selatan Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen," ujar Wakapolres Kebumen Kompol Cristian Aer.

    Sementara itu, untuk memudahkan pemudik, Dinas Perhubungan akan menyiapkan 1.408 angkutan. Angkutan tersebut terdiri dari bis AKAP berkapasitas 24-55 tempat duduk sebanyak 197 kendaraan, AKAP 16-28 tempat duduk sebanyak 253 kendaraan. Bus pariwisata 24-60 tempat duduk sebanyak 226 kendaraan, dan angkutan antar jemput (travel) 14-15 tempat duduk sebanyak 19 kendaraan, serta  angkutan pedesaan yang  berkapasitas 12-16 tempat duduk sebanyak 713 unit.
     
    Selain itu, sejumlah jalur alternatif juga telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan. Adapun rute jalur alternatif tersebut yakni simpang tiga Sangkalputung Gombong, ke selatan melewati Buayan, Kuwarasan, simpang tiga Polsek Puring hingga masuk Jalan Daendels untuk sampai ke Purworejo atau Yogyakarta. Jalur selatan juga bisa dicapai melalui Simpang Tiga Guyangan, ke selatan melalui Adimulyo dan Petanahan. (ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top