• Berita Terkini

    Sabtu, 20 Mei 2017

    Sudah Lebih dari Sepekan, Gas Melon "Menghilang" dari Temanggung

    ILUSTRASI
    TEMANGGUNG - Kelangkaan tabung gas bersubsidi ukuran tiga kilogram (tabung melon) di Kabupaten Temanggung semakin meluas, saat ini warga di Desa Muntung Kecamatan Candiroto juga mulai susah mendapatkan tabung gas bersubsidi ini.

    Zahra (35) salah satu warga di Desa tersebut menuturkan, hampir sepuluh hari terakhir warga sudah mulai kesulitan mencari tabung gas melon, bahkan sebagian warga ada yang meninggalkan tabung kosong di pengecer atau pangkalan.

    “Sangking pengennya dapat tabung gas, warga rela meninggalkan tabung gas di pengecer maupun pangkalan. Sebab jika tidak seperti itu takut tidak kebagian lagi,” ujarnya Jumat kemarin.

    Menurutnya, meskipun ada, satu tabung melon dijual dengan harga Rp22 ribu per tabung, harga ini menjadi harga tertinggi sejak akhir tahun. Biasanya meskipun mengalami kelangkaan, harganya paling tinggi hanya Rp20 ribu per tabung.

    “Kalau pada hari biasa dan persediaanya banyak,paling-paling per tabung antara Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per tabung,” terangnya.
    Padahal kata Wagito (45) warga lainnya, soal batas harga eceran tertinggi, dirinya mengaku kurang begitu paham, tapi untuk saat ini memang harga elpiji tiga kilogram ini dijual dengan harga Rp22 ribu per tabung.

    Menurutnya, harga tersebut diterapkan karena harga kulakan tabung melon di daerah Kecamatan Ngadirejo dan Candiroto sudah cukup tinggi, yakni mencapai Rp17.000 pertabung. Bahkan jika sedang langka seperti ini  harga kulakan bisa mencapai Rp20 ribu per tabung.

    “Harga kulakannya saja sudah tinggi, jadi terpaksa saya jual dengan harga segitu, sebab jarak dari Kecamatan hingga ke dusun saya ini cukup jauh,”terangnya.

    Ia mengatakan, dalam tiga hari hanya dijatah 4 hingga 6 tabung saja, jumlah tabung tersebut sudah habis terjual dalam waktu dua hari saja, sebab kebutuhan tabung melon di dusunnya tinggi.

    “Meski warga dusun kami masih mengunakan kayu bakar, tapi warga juga tetap mengunakan tabung melon, apalagi menjelang Ramadan seperti ini,”ucapnya.

    Warni (39) pedagang lainnya didusun setempat juga mengaku hal yang sama, sehingga banyak konsumen tabung melon yang sering kecelik, warga terpaksa membeli ke daerah lainnya dengan harga yang sama.

    “Banyak yang sering kecelik, karena saya hanya dijatah 7 tabung saja, jumlah tabung itu kadang dalam sehari langsung habis,”ujarnya.(Set).

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top