• Berita Terkini

    Selasa, 23 Mei 2017

    Pendaki Asal Kalimantan Alami Kecelakaan di Gunung Sumbing

    Dokumen Basarnas Semarang
    TEMANGGUNG – Setelah kurang lebih selama sehari semalam berada di puncak gunung Sumbing dalam keadaan sakit, Agus Yustiadi (25) warga Pontianak Kalimantan Barat akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dari Basarnas Semarang dan SAR gabungan Temanggung Senin (22/5).

    Komandan Basarnas Jateng Hardi Amanurijal mengatakan, Agus Yustiadi bersama rombongan yang berjumlah lima orang melakukan pendakian Gunung Sumbing melalui jalu Kaliangkrik Magelang pada sabtu (20/5) lalu. Selama perjalanan menuju puncak mereka tidak mengalami kendala berarti.

    “Jadi rombongan ini berangkat melalui jalur pendakian Kaliangkrik Magelang, mereka berangkat pada Sabtu (20/5),” terangnya.

    Namun katanya, saat melakukan perjalanan pulang,  rombongan ini akan turun melalui jalur pendakian Bowongso Wonosobo, hanya saja mereka salah jalur dan akhirnya turun melalui jalur Cepit Kecamatan Tlogomulyo Temanggung.


    Lanjutnya, ketika perjalanan turun memasuki pos tiga jalur pendakian Cepit, salah seorang dari mereka yakni Agus Yustiadi terperosok ke saluran air, sehingga mengalami luka yang cukup serius pada tungkai kaki kiri.

    “Yang bersangkutan tidak bisa berjalan dengan baik, karena lukanya cukup serius,” ceritanya.

    Beruntung katanya, rekan-rekan korban sangat tanggap dengan kondisikorban, mereka langsung menghubungi base came pendakian jalur Cepit untuk meminta pertolongan.“Kami langsung meluncur ke lokasi kejadian,setelah mendapatkan laporan dari SAR di base came Cepit,” katanya.

    Ia menambahkan, korban berhasil dievakuasi ke basecame cepit pukul 08.00 setelah tim SAR gabungan dari Basarnas,SAR Temanggung dan Basecame cepit melakukan penjemputan terhadap satu korban tersebut.

    “Korban langsung kami bawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama,” katanya.

    Ia menambahkan, kelima pendaki tersebut yakni, Agus Yustiada korban dan empat orang rekannya yakni Ricard (32) warga Banten, Sukirno (31) warga Jakarta, Drunmias (33) warga Jakarta dan Hendri (38) warga Jakarta.

    Ia menghimbau, agar para pendaki selalu melakukan persiapan matang sebelum melakukan perjalanan pendakian, sebab kondisi gunung tidak akan pernah sama dan sangat mudah berubah dalam waktu tertentu.“Jangan menyepelekan kondisi gunung, sebelum melakukan pendakian persiapan harus benar-benar matang, obat-obatan juga harus dipersiapkan,” himbaunya.(Set)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top