• Berita Terkini

    Rabu, 24 Mei 2017

    Pemkab Kebumen Alokasikan Rp 315 Juta Antisipasi Kekeringan

    dok/sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi datangnya musim kemarau yang mengakibatkan sejumlah daerah mengalami kesulitan air bersih.

    Setiap musim kemarau melanda, seperti ritual wajib sejumlah desa di Kabupaten Kebumen mengalami kesulitan air bersih. khususnya yang berada di wilayah pegunungan. Pasalnya, sebagian mata air di wilayah pegunungan debitnya mulai berkurang.

    Kepala Seksi Logistik dan Peralatan BPBD Kebumen, Basori, mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan langkah-langkah dalam antisipasi menghadapi musim kemarau nanti. Diantaranya dengan mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang masuk dalam data status darurat kekeringan.

    "Saat ini kami sedang melakukan pemetaan lapangan. Mana-mana desa yang sudah masuk rawan kekeringan," ujar Basori, kepada Kebumen Ekspres, di kantornya, Selasa (23/5/2017).

    Ia mengungkapkan, jumlah desa rawan kekeringan di Kabupaten Kebumen, tahun ini menurun dibandingkan tahun 2015 lalu. Pihaknya mengantisipasi 39 desa di 12 kecamatan akan kekurangan air bersih.

    Yaitu, Kecamatan Sruweng, Buayan, Ayah, Rowokele, Karanggayam, Sempor. Kemudian, Pejagoan, Alian, Karanganyar, Karangsambung, Kebumen dan Poncowarno.  "Jumlah desa yang rawan krisis air bersih tahun ini diprediksi berkurang dari tahun 2015," kata dia.

    Penyebab berkurangnya jumlah desa rawan air bersih, karena program pipanisasi di sejumlah wilayah telah selesai. Sehingga warga sudah dapat menikmati kebutuhan air bersih setiap saat. Termasuk empat desa di Kecamatan Adimulyo dan Puring, yang biasanya rutin mendapat bantuan air bersih. Mulai tahun ini tidak lagi. "Karena disana sudah ada dropping air dari PDAM," imbuhnya.

    BPBD Kebumen sendiri telah melakukan antisipasi terjadinya kesulitan air bersih tahun ini dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 315 juta, yang bersumber dari APBD 2017. Anggaran tersebut untuk dropping air bersih sebanyak 1.600 tangki. "Untuk droping akan mulai dilakukan setelah BPBD menerima usulan dari desa melalui kecamatan," imbuhnya lagi.

    Sedangkan, mobil tangki yang sewaktu-waktu siap diterjunkan sebanyak 10 unit. Termasuk dari mobil tangki milik PDAM. Pihaknya, memprediksi permintaan bantuan air bersih mulai pertengahan Juni mendatang. "Apalagi disaat bersamaan pas lebaran," pungkasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top