• Berita Terkini

    Kamis, 18 Mei 2017

    Kecewa dengan Bulog, Bupati Temanggung Marah-marah

    TEMANGGUNG – Bupati Temanggung Bambang geram saat diundang untuk membuka ‘Gerakan Stabilisasi Pangan’ yang digelar Perum Bulog Subdivre Kedu, Rabu (17/5) pagi di Komplek Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung.

    “Saya tidak mau membuka acara ini, jika masih seperti ini,” tegas Bambang Sukarno sembari meninggalkan acara tersebut Rabu kemarin.

    Bambang mengaku, sangat kecewa dengan gerakan stabilisasi pangan yang dilakukan oleh bulog, pasalnya dalam kegiatan tersebut bulog stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) yang disediakan sangat minim.

    “Mau beli atau tidak,stoknya harus mencukupi, jangan seperti ini,” katanya.

    Memang diakui orang nomor satu di Temanggung ini, kegiatan tersebut bukanlah kegiatan operasi pasar atau pasar murah, namun demikian jika tujuannya untuk mestabilkan harga, seharusnya stoknya bisa mencukupi.

    “Tujuan menstabilkan harga kok yang dibawa cuma satu kol (mobil bak terbuka). Harusnya, minimal bisa mencukupi permintaan kosumen yang datang, jangan sampai mengecewakan rakyat saya, kenapa tidak dibawa pakai becak sekalian,” tukasnya.

    Tak sampai di situ saja, Bambang bahkan menyebut bahwa acara ini seperti sebuah lelucon. Ia berharap Bulog tidak terlalu mendramatisir dan hanya mencari nama semata dengan kegiatan stabilisasi pangan tersebut.

    “Kalau seperti ini namanya guyon, kasihan warga yang datang, jika ada yang tidak kebagian bagaimana,” ujarnya.

    Parahnya lagi kata Bambang, harga yang ada dalam kegiatan ini tidak jauh berbeda dengan harga-harga kepokmas di pasar. Kegiatan seperti ini bukan ajang untuk mencari nama baik.

    “Harganya malah ada yang lebih murah dipasar, ini guyonan lagi, ngak bener ini,” katanya.

    Sementara itu Kepala Perum Bulog Subdivre Kedu, Sony Supriadi mengatakan, bahwa tujuan utama digelarnya gerakan stabilisasi pangan kali ini adalah untuk meraba tinggi rendahnya antusias atau animo konsumen yang datang.

    “Ini awal kegiatan, dari kegiatan ini nantinya kami bisa mengetahui sejauh mana animo masyarakat dengan kegiatan ini,” katanya.

    Disebutkan, harga kepokmas pada kegiatan ini sudah sesuai dengan HET dari Kementerian Perdagangan. Tujuh bahan pokok yang dijual diantaranya bawang merah seharga Rp25.000 per kilogram, bawang putih Rp38.000 per kilogram, beras medium Rp8.400 per kilogram atau Rp42.000 per sak 5 kilogram, beras premium Rp8.800 per kilogram atau Rp 44.000per sak 5 kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng Rp10.600 per botol ukuran 900 ml, serta minyak kemasan satu liter Rp11.000.

    Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya memiliki persediaan berbagai kebutuhan pokok masyarakat yang cukup melimpah di gudang. Termasuk gula pasir maupun beras. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Ramadan.

    “Ini kan gerakan stabilisasi pangan, bukan pasar murah. Launching acara ini juga digelar secara serentak di beberapa kota atau kabupaten di wilayah Kedu. Kalau minta pasokannya ditambah, kami sangat siap saja,” ungkapnya.

    Satriyo, salah seorang pembeli juga mengaku cukup kecewa dengan minimnya jumlah kepokmas yang disediakan Bulog ini. Pasalnya, harga yang ada nyaris tidak ada bedanya dengan yang dijual oleh pedagang umum.

    “Beda harganya tidak terlalu jauh, selain itu stoknya sedikit jadi banyak warga  yang tidak kebagian,” katanya.(Set)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top