• Berita Terkini

    Senin, 08 Mei 2017

    Hapus Prostitusi, Pemkab Rembang Tawarkan Modal bagi Mucikari

    REMBANG – Pemkab Remabng benar-benar serius ingin menutup tempat prostitusi Dorokandang Lasem. Sejumlah skenario pun terus dimatangkan supaya bsia direalisasikan. Rencananya, lokalisasi itu akan benar-benar bersih pada 27 Juni mendatang.

    Sebelum menutup tempat maksiat itu, pemkab melakukan berbagai cara, termasuk memberikan solusi. Salah satunya menawarkan modal bagi mucikari setempat. Tujuannya, mereka beralih ke pekerjaan lain.

    ”Saya inginkan tanggal 27 Juni mendatang semua sudah clear sesuai kesepakatan awal bersama-sama (penutupan prostitusi Dorokandang),” kata Bupati Abdul Hafidz usai mengikuti dialog Jagong Gayeng yang dilaksanakan di Alun-Alun Lasem kemarin.

    Untuk itu, selang waktu yang tersisa ini, bupati meminta tim terus bergerak dan merumuskan persoalan dan solusinya. Karena ini sudah menjadi kebijakan, semua harus berjalan sesuai langkah yang sudah ditentukan. ”Secara khusus saya minta camat ikut mengawalnya penutupan tempat prostitusi tersebut. Intinya habis Lebaran semua sudah diselesaikan,” pesannya.

    Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto juga menginginkan tempat prostitusi Dorokandang, Lasem tutup. Tim diminta segera melangkah, termasuk memberikan sejumlah fasilitas sesuai kebutuhan yang diinginkan mucikari.

    ”Kaitannya penertiban saya inginkan segera ditindaklanjuti. Jangan sampai terjadi permasalahan yang berlarut-larut. Secepatnya dicarikan duduk solusi,” ungkap wabup.
    Camat Lasem Harijono mengatakan, dalam rangka menutup tempat prostitusi itu, sejumlah langkah sudah dijalankan. Semula sudah melakukan sosialisasi, pemberian tausiyah keagamaan dan dalam kurun dekat memberikan fasilitas pelatihan kepada para PSK dan mucikari.

    ”Dalam menutup tempat ini, kami melibatkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos dan PPKB), muspika, tim penggerak PKK maupun dinas perindustrian. Rencananya, tanggal 17 Mei mendatang PSK dan mucikari bakal dikumpulkan,” ucapnya.

    Pengumpulan PSK dan Mucikari dalam rangka mengakomodasi keinginanan mereka mendapatkan lapangan kerja. Pihaknya sudah menyiapkan sesuai kebutuhan masing-masing. ”Khusus mucikari dan PSK asli Rembang, akan diberikan pelatihan rias, menjahit, dan salon. Sementara PSK dari luar kota akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing,” tegasnya.

    Pihaknya juga akan memberikan motivasi para mucikari dan PSK dengan menghadirkan mantan PSK dari Dolly Surabaya yang kini sudah sukses berbisnis di bidang lain.
    Kemudian pada 23 Mei, rencananya diadakan pangajian umum. ”Saat puasa, kami harapkan bisa tutup pintu. Kemudian pasca Lebaran merupakan puncaknya, yakni tutup,” tegasnya.

    Sesuai kesepakatan, mereka akan tutup total dua hari pasca Lebaran. ”Setelah itu diharapkan tidak ada lagi aktifitas prostitusi di tempat tersebut,” ungkapnya. (noe/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top