• Berita Terkini

    Kamis, 18 Mei 2017

    Damkar Sukoharjo Juga Tangani Kasus Serangan Tawon

    SUKOHARJO – Kasus kebakaran di Sukoharjo selama lima lima bulan terakhir telah menelan kerugian Rp 12 miliar. Jumlah tersebut kalkulasi dari kejadian kebakaran pabrik, rumah, dan lokasi lain.

    Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, selama lima bulan ini, ada 13 kejadian kebakaran di wilayah Kota Makmur. Kejadian kebakaran terbanyak terjadi pada Januari sebanyak 5 kejadian. Kerugian kebakaran selama Januari tersebut mencapai Rp 11 miliar. Februari ada satu kasus dengan kerugian Rp 30 juta. ”Ini data yang ada kami catat,” terang dia.

    Sementara itu, kebakaran kembali terjadi pada April dengan total tiga kejadian dengan kerugian Rp 20 juta. Pada Mei ini juga terjadi empat kasus kebakaran dengan kerugian Rp 487 juta. Jadi total kebakaran selama lima bulan terakhir Rp 12 miliar.

    Selain menangani kebakaran, damkar juga menangani kasus serangan tawon. Total selama lima bulan terakhir ini pihaknya sudah menangani sebanyak 27 kasus serangan tawon. Rata – rata setiap bulan terjadi empat sampai delapan kejadian. ”Itu permintaan dari masyarakat,” tuturnya.

    Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo Margono menambahkan, rata-rata ukuran sarang lebah yang dimusnahkan seukuran kepala manusia, bahkan lebih besar lagi. Sarang lebah tersebut berada di pohon, atap rumah, dan lokasi lain. Rata-rata pemohon ketakutan bila tersengat oleh lebah tersebut. Lantaran ukuran sarang yang besar masyarakat memanggil petugas pemadam kebakaran.

    Untuk memusnahkan sarang tawon tersebut, petugas menggunakan pakaian tertutup. Hal itu untuk menghindari sengatan lebah. Selain itu, pihaknya juga membawa kresek besar untuk tempat sarang. ”Wajar saja masyarakat merasa was-was. Kita siap membantu masyarakat. Karena efek dari sengatan lebah juga berbahaya,” terang Margono. (yan/bun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top