• Berita Terkini

    Rabu, 17 Mei 2017

    Cerita Duka Wisata SMK Panca Karya Sentul Bogor

    RENCANA wisata kelas X SMK Panca Karya Sentul Bogor di Jogjakarta dan Magelang yang harusnya berlangsung ceria berubah jadi duka. "Kami berangkat dari sekolah Senin (15/5) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Tujuan wisata ada tujuh tempat, yaitu Pantai Parangtritis, Goa Pindul, Malioboro, Candi Borobudur, dan tiga lainnya,” tutur salah satu siswa Siti Aminah, 18, yang terisak di atas kursi roda, Selasa (16/5).



    Siti menceritakan, bus yang ditumpanginya seringkali mengebut sejak dari Cikarang, Pantura hingga ke Semarang. Tapi karena suasana sedang senang, para siswa tidak merasa takut. Saat perjalanan dari Semarang ke Salatiga, sebagian besar penumpang tertidur karena kelelahan. Saat itu ada beberapa teman yang sedang tidak enak badan mungkin karena mabuk perjalanan.



    “Terutama Sarifah Nurjanah yang sepanjang jalan hanya tiduran karena sedang kurang enak badan, mungkin mabuk perjalanan," kata Siti sambil menerawang mengingat sosok Sarifah yang meninggal dunia dalam kejadian ini.



    Kebetulan ketiga korban yang meninggal, posisi duduknya tidak jauh dari Siti. Mereka duduk di kursi tengah sisi kiri, sementara Siti di sisi kanan.



    Siti kembali mengingat-ingat saat kejadian. Kondisi saat itu masih gelap dan sebagian penumpang tertidur lelap, termasuk guru-guru pendamping. "Saat melaju di jalan yang naik turun, bus agak cepat. Saya tertidur kadang terbangun.”



    Tiba-tiba terdengar benturan keras dan ada letusan. “Semua terbangun dan berteriak-teriak histeris, saya juga berteriak. Tiba-tiba bus terguling-guling beberapa kali. Saat itu banyak teman-teman yang berjatuhan dan terluka," kata Siti sambil sesenggukan.



    Setelah bus berhenti, Siti merangkak keluar meski saat itu merasakan sakit di pergelangan kaki kiri. "Saya melihat tiga teman saya tertindih bus dan diam tak bergerak. Saya memikirkan yang penting bisa keluar dulu. Bapak ibu guru juga panik dan membantu teman-teman, warga banyak yang datang menolong," urai Siti sambil menghapus air matanya. Siti mengaku masih shock dan trauma atas kejadian tersebut.



    Siswa lain yang mengalami luka, Nur Qoriyah, 17, menceritakan, ia saat itu juga tertidur bersama teman-teman lain. "Tiba-tiba terdengar benturan keras dan teriakan terdengar di mana-mana. Semua panik dan langsung berusaha keluar dari bus," kata Nur sambil sesenggukan. (cr3/ton)


    Daftar Panjang Bus Celaka



    16 Mei 2017

    Bus PO Subur Jaya berpenumpang rombongan study tour SMK Panca Karya Bogor kecelakaan di jalanan menurun di kawasan Kaponan di Jalan Magelang-Kopeng Km 15, Kecamatan Pakis, Magelang. Diduga rem bus pariwisata yang mengarah ke Candi Borobudur itu tak berfungsi dengan baik alias blong. Total tiga orang meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka.





    30 April 2017



    Tak sampai sebulan, kecelakaan kembali terjadi di Jalan Raya Puncak. Bus pariwisata Kitrans mengalami laka lantas dengan tujuh kendaraan lainnya. Kecelakaan yang diduga karena rem blong itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 46 orang luka-luka.



    22 April 2017



    PO HS Transport mengalami kecelakaan di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Diduga bus mengalami rem blong. Kecelakaan yang melibatkan 12 kendaraan itu menelan 4 korban jiwa dan 6 lainnya luka-luka.



    26 Februari 2017



    Kecelakaan maut menimpa bus pariwisata PO Solaris Jaya nopol K 1677 CD di Banaran, Kelurahan Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar. Lagi-lagi, kecelakaan terjadi lantaran rem blong. Enam orang dari rombongan guru dan keluarga SD Jimbaran, Wonoayu, Sidoarjo, tewas. Sementara itu, 23 orang lainnya luka-luka.



    17 Desember 2016



    Bus PO Handoyo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Purbalingga-Pemalang. Kecelakaan yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 8 luka berat, dan 17 luka ringan itu terjadi karena sopir diduga hilang kendali dan rem blong.





    14 Juli 2015



    Bus Rukun Sayur mengalami kecelakaan di Km 202 tol Palimanan-Kanci (Palikanci). Penyebabnya, sopir diduga mengantuk. Akibatnya, sebelas korban meninggal dunia dan puluhan penumpang lainnya luka-luka.



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top