• Berita Terkini

    Selasa, 02 Mei 2017

    50 Pelatih Olahraga di Kebumen Ikuti Coaching Klinik

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebagai upaya meningkatkan prestasi atlet, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kebumen, menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pelatih dari berbagai cabang olahraga.

    Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 April itu khusus untuk cabang olahraga (cabor) yang mengutamakan fisik.

    Ketua KONI Kebumen Abdul Karnain, menjelaskan pelatihan bertajuk coaching clinic kepelatihan pelatih olah raga itu diselenggarakan guna meningkatkan kapasitas pelatih berbagai cabang olahraga di Kabupaten Kebumen.  "Pesertanya ada 50 orang," kata Abdul Karnain, kepada Kebumen Ekspres, disela-sela pembukaan acara tersebut.

    Dia mengatakan, pelatihan itu sebagai ajang pelatih menyiapkan atlet untuk mencapai puncak performa.  Narasumber pelatihan semuanya dari Universitas Negeri Yogyakarya. Yakni Prof Wawan Suherman, Amad Komari, Endang R Sukamti, Mansur, Suhardiyanto, Guntur dan Yudik. "Kegiatan ini merupakan program kerja KONI Kabupaten Kebumen," imbuhnya.

    Plh Sekda Mahmud Fauzi, yang membuka acara tersebut menyampaikan dalam dunia olahraga fungsi dan peran seorang pelatih sangat erat hubungannya dengan capaian prestasi yang diukir oleh atlet. Pelatih adalah seorang yang harus tahu tentang semua kebutuhan yang menjadi dasar bagi terpenuhinya kondisi dimana atlet memiliki peluang untuk mencapai prestasi.

    Hubungan antara pelatih dengan atlet yang dibina harus merupakan hubungan yang mencerminkan kebersamaan pandangan dalam mewujudkan apa yang dicita-citakan.
    Seorang pelatih dituntut mampu mejalani profesinya dengan tidak semata-mata bermodalkan dirinya sebagai bekas atlet. Melainkan juga harus melengkapi dirinya dengan seperangkat kompetensi pendukung yang penting.  Di antaranya adalah kemampuan untuk mentransfer pengetahuan keolahragaannya kepada atlet secara lengkap baik dari segi teknik, taktik, maupun mental.

    "Apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih, maka ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh yang baik," kata Mahmud Fauzi.

    Menurutnya, pelatih harus mengilhami dirinya menjadi panutan dan teladan bagi atlet di suatu cabang olahraga. Pelatih itu adalah tulang punggung cabang olahraga. Jadi, kalau tulang punggung (pelatih) itu sakit, maka atlet juga akan sakit.

    "Saya memandang coaching ini memiliki peran dan fungsi yang strategis. Karenanya, saya mendorong seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya," pintanya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top