• Berita Terkini

    Selasa, 25 April 2017

    Warga Kebumen Belanjakan Rp 23 Miliar via Pembelian Online

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) -  Demam berbelanja lewat daring (online) ternyata juga melanda warga Kabupaten Kebumen. Bahkan, uang yang dibelanjakan warga Kota Beriman untuk pembelian via online ini sedikitnya mencapai Rp 23 miliar di tahun 2016.

    Hal itu terungkap dalam  Seminar “Peluang dan Strategi Bisnis On Line Shop”,yang digelar DPC IWAPI Kebumen di Hotel dan rumah makan  Candisari Karangayar, Sabtu (22/4/2017).

    Hadir kemarin, Pembina IWAPI Kebumen Hj Zuhro Yazid Mahfud, Dewan kehormatan DPC Sri Sunarti Busro Suryopranoto dan Hj Zubaidah Soepriyadi serta Hj Sutini Seger Sudrajat. Seminar yang diikuti oleh 230 peserta tersebut, dibuka oleh Hj Zuhro Yazid Mahfud. Kegiatan sekaligus dalam rangka peringatan Hari Kartini tersebut menghadirkan nara sumber Wakil Direktur Bukalapak, Bayu Sherly Rahmat.

    Bayu Sherly Rahmat mengatakan bisnis on line selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pasalnya, bisnis jenis ini tidak memerlukan modal tempat dan rak untuk menyusun barang dagangan. “Bahkan belanja dari Kebumen di Bukalapak mencapai Rp 23 miliar pada tahun 2016,” ucapnya.

    Sementara itu, Hj Ristawati Purwaningsih Cipto Waluyo SST mengatakan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat memudahkan para pebisnis . Bahkan kini pengguna internet di Indonesia meningkat 30 persen per tahun. Bahkan Indonesia masuk dalam lima besar pengguna facebook dunia. “Ini menunjukkan adanya peluang yang dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan dunia usaha,” paparnya.


    Menurutnya, saai ini dengan perkembangan kemajuan internet, para wanita dapat menjalankan bisnis di rumah dengan sarana smartphone. Dengan demikian sembari menjalankan tugas rumah, para ibu dapat berbisnis di sela-sela waktu yang ada. “Marilah terus berjuang untuk mendapatkan penghasilan dengan niat ibadah untuk membantu suami mencari nafkah,” terangnya.

    Ketua Panitia Penyelenggara, Wahyu Retno Widyastuti Pudjo Trimakno Sos mengatakan, saat ini hampir setiap hari wanita telah lepas dari media sosial mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Namun demikian hingga kini mayoritas pengguna internet masih dimanfaatkan untuk sarana komunikasi. “Untuk itulah perlu dikembangkan menjadi kegiatan produktif yakni sebagai sarana bisnis,” katanya.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top