• Berita Terkini

    Rabu, 05 April 2017

    Tiga Bulan, Guru SMA di Banjarnegara Belum Gajian

    ilustrasi
    BANJARNEGARA - Hingga bulan ke empat, guru wiyata bakti tingkat SMA belum menerima gaji. Padahal guru yang mengajar banyak yang sudah berkeluarga dan menanggung kebutuhan hidup anak dan istri.

    Guru SMA Negeri yang enggan namanya dikorbankan mengeluh karena sampai saat ini belum menerima gajian.

    "Sampai detik ini belum ada kejelasan akan dibayar kapan," kata dia, kemarin. Dikatakan, menurut informasi gaji akan segera diberikan dalam pekan ini. Sebab data untuk keperluan pembayaran gaji sudah dikirim ke Semarang. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan.

    Dia mengatakan besaran gaji guru wiyata bakti SMA pasca ditarik ke provinsi berkisar Upah Minimum Kabupaten (UMK) masing-masing.

    Gaji sesuai UMK ini akan diberikan untuk guru yang mengajar minimal 24 jam. Sedangkan yang jam mengajarnya lebih rendah dihitung per jam.

    "Kalau SMA sementara rata-rata Rp 50 ribu per jam," jelasnya.

    Bila gaji guru wiyata bakti SMA belum cair, maka gaji yang diterima guru non PNS SD dan SMP lebih rendah. Anggota DPRD Banjarnegara, Slamet Santosa mengatakan saat ini gaji untuk guru honorer K2A sebesar Rp 650 ribu. Sedangkan honorer K2B Rp 550 per bulan.

    "Yang lebih rendah itu guru wiyata non kategori sebesar Rp 250 ribu," jelasnya.


    Slamet menjelaskan anggaran untuk menggaji guru non PNS dalam APBD tahun ini sebesar Rp 9 miliar. Sebenarnya pihak legislatif mendorong agar gaji guru non PNS bisa ditingkatkan.

    Namun terkendala keterbatasan anggaran.


    Pj Bupati Banjarnegara, Prijo Anggoro Budhi Raharjo mengatakan meskipun gajinya kecil, namun guru wiyata mampu menunjukkan dedikasinya dalam mencerdaskan anak bangsa. "Saya datang ke Petir dan lihat sendiri. Ketika saya tanya gajinya kecil. Tapi semangat mereka luar biasa," ungkapnya.
    (drn)





    Berita Terbaru :


    Scroll to Top