• Berita Terkini

    Senin, 03 April 2017

    Target Tanam Padi MT I di Kebumen Melebihi Target

    ILUSTRASI
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Keberhasilan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen yang terus melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada para petani patut mendapatkan apresiasi.  Kerja keras agar petani mau serempak menanam telah menuai hasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil tanam padi Oktober-Maret (Okmar atau Masa Tanam (MT) I) tahun 2017 yang mampu melebihi target.

    Target tanam padi Okmar tahun 2017 yakni 45.815 hektar. Sedangkan hingga Jumat (31/3/2017) telah terlaporkan 50.000 hektar lebih lahan yang telah ditanami padi. Adanya keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa petani di Kabupaten Kebumen telah sadar akan pentingnya kebersamaan dalam menanam.

    Kepala Distapang Kebumen Ir Pudji Rahayu mengatakan, target taman selama satu tahun mencapai 83.805 hektar. Hal adapun untuk target pada penanaman okmar yakni 45.815. Sedangkan target penanaman pada Bulan Agustus-September (Asep) yakni 37.990 hektar. “Kami memberi apresiasi penuh kepada para petani yang sudah mendukung percepatan penanaman,” tuturnya.

    Dijelaskannya, percepatan penanaman sangat penting pada dunia pertanian. Pasalnya percepatan penanaman berkaitan erat dengan percepatan panen. Jika saat menanam tepat waktu maka panen juga dapat dilakukan tepat waktu. “Setelah panen nantinya petani dapat melakukan penanaman palawija. Di Kebumen pertanian dilakukan dengan sistem padi, padi palawija,” katanya.

    Sistem padi padi palawija, lanjut Pudji Rahayu, sangat penting untuk  menghindari serangan hama. Jika menggunakan sistem padi padi padi, maka tidak ada pemutusan mata rantai hama. Hal ini dapat menyebabkan serangan hama secara besar-besaran yang , mampu menyebabkan gagal panen. “Serangan hama di Kebumen termasuk sedikit, bila dibandingkan dengan kabupaten tetangga,” paparnya.

    Pudji Rahayu berpesan, bagi petani yang kini belum melakukan penanaman padi, diharapkan segera melakukan penanaman. Pasalnya jika terlalu akhir dapat merugikan petani itu sendiri. Mulai dari mundurnya tanam palawija dan rentannya serangan hama. “Jika semua telah panen, dan terdapat sawah yang belum panen maka hama akan menyerang secara bersama-sama ke sawah tersebut,” terangnya.

    Panen serempak juga dilaksanakan oleh petani Desa Mengkowo Kecamatan Kebumen yang tergabung dalam Kelompok Tani Sri Mulyo. Bukan hanya tanam bersama, kelompok tersebut juga melakukan sebar benih bersama, daut bersama dan panen bersama. Semua itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan produksi pertanian. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top